TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Menjawab kebutuhan tenaga kerja terdidik dengan memprioritaskan potensi setempat, mendorong PT Berau Coal – yang hari ini genap berusia 36 tahun – mendirikan politeknik pertama di kabupaten tersebut.
“Kehadiran lembaga pendidikan vokasi di bidang pertambangan, yang berasal dari inisiasi perusahaan dan berada persis di sentra pertambangan adalah upaya menjaring potensi setempat, berikut membekali mereka dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan industri,” kata
Direktur Utama Berau Coal, Fuganto Widjaja saat peresmian Program Pemberdayaan Masyarakat di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan.
Menurut Fuganto, Politeknik Sinar Mas Berau Coal bermula dari diklat berdurasi tiga bulan bagi para lulusan sekolah menengah atas, dan kini bertumbuh menjadi lembaga pendidikan Diploma pertama di Kabupaten Berau. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian ESDM mendorong keterlibatan sektor industri guna berbagi pengetahuan, kompetensi dan kecakapandalam menghasilkan sumber daya siap kerja.
Di tahun 2018 lalu. politeknik yang dikelola oleh Yayasan Dharma Bakti Berau Coal ini mendapatkan izin membuka program studi Diploma 4 Teknik Rekayasa Logistik, Diploma 3 Perawatan Mesin Pertambangan serta Diploma 3 Survei dan Pemetaan menggunakan pendekatan dual system yang memadukan pembelajaran sebanyak 30 persen dan 70 persen, selebihnya berupa praktik di lingkungan kerja, sesuai kebutuhan industri, dalam hal ini pertambangan. Para lulusan, sedikitnya akan menyandang sebuah sertifikat kompetensi sebagai pendamping ijazah.
Sementara itu, Menteri ESDM, Ignasius Jonan dalam sambutannya menganjurkan, hal yang sama dengan arahan Presiden, ke depan, kita sebagai bangsa yang memiliki jumlah tenaga kerja besar, harus menciptakan lebih banyak sekolah vokasi.
"Kita sudah memiliki banyak sekali sekolah umum, tapi kurang memberikan keahlian spesifik, sementara lapangan kerja saat ini sangat membutuhkan keahlian yang spesifik, melalui vokasi.” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah dapat bekerja sama dengan Berau Coal dengan menggandeng pemerintah daerah, mengembangkan dan memperbesar apa yang hari ini telah diresmikan.
Selain terkait politeknik, Ignasius Jonan juga mengatakan terkait budidaya Kakao menambahkan, inisiatif semacam ini akan membuka aktivitas ekonomi serta lapangan pekerjaan baru yang dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat sekitar jika suatu saat kegiatan eksplorasi pertambangan usai.
Presiden Komisaris Berau Coal, G Sulistiyanto yang juga hadir mengatakan, pihaknya meyakini pemerataan pendidikan yang berkualitas adalah landasan bagi pergerakan roda bisnis berkelanjutan.
“Khususnya bagi Berau Coal yang didukung lebih dari 21 ribu karyawan berikut kontraktor, dimana 52 persen diantaranya adalah warga Berau.” ucapnya.
Berkaitan dengan pabrik Kakao yang juga diresmikan saat ini. Mengedepankan tempat tak hanya dilakukan pada sumber daya manusia, namun menjangkau pula komoditas unggulan.
Seperti pendampingan perusahaan pada praktik budi daya kakao bagi masyarakat sekitar pertambangan, yang hari ini resmi dilengkapi Pabrik Pengolahan Kakao. Yang diketahui Tak kurang dari 367 petani turut terlibat dalam Program Ekonomi Agribisnis Berau Coal, mengelola perkebunan kakao seluas keseluruhan 350 hektare,
Menurut Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin, budidaya Kakao ini sendiri Sebagai upaya mendorong Kabupaten Berau, selain sebagai sentra pertambangan dan pariwisata, dapat pula menjadi salah satu pusat budidaya serta produksi kakao nasional.
"Sehingga kawasan pasca tambang tak saja terpulihkan secara lingkungan, namun juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat, secara berkelanjutan.”katanya.
Untuk diketahui,.Program dan inisiatif tadi, membutuhkan kontinuitas pasokan energi. Hal ini tak luput dari perhatian Berau Coal yang sejak tahun 2005 telah memasok batu bara secara gratis sejumlah 120.000 MT per tahunke PLTU Lati di Tanjung Redeb yang menjadi andalan PT PLN memenuhi kebutuhan energi di seluruh wilayah kabupaten.
Sementara di sejumlah lokasi yang belum terjangkau jaringan listrik, terutama di daerah terpencil sekitar tambang, dengan dukungan sesama pilar bisnis Sinar Mas, PT Surya Utama Nuansa, Berau Coal menginisiasi program energi terbarukan berupa pembangkit listrik tenaga surya bagi desa binaan dan komunitas adat terpencil Dayak.
Selain itu, guna mendukung gelaran MTQ Provinsi Kaltim tahun lalu, turut dipasang hingga 100 penerangan jalan umum tenaga surya.
“Sebaik apapun program nya, tanpa pasokan energi yang memadai, tentu tidak akan berlangsung optimal. Itu sebabnya, pemenuhan kebutuhan energi secara berkeadilan di Berau menjadi salah satu program corporate social responsibility kami,” kata Fuganto.
Dalam sambutannya Bupati Berau, Muharram, juga menyampaikan, dengan dibangunnya Politeknik, Budidaya Kakao, dan juga Energy yang berkeadilan, ini sudah jelas hal ini merupakan komitmen PT Berau Coal Terhadap daerah khusunya masyarakat.
“Tak dipungkiri lagi bahwa memang ini lah wujud nyata kepedulian PT Berau Coal terhadap masyarakat kabupaten Berau khusunya dalam bidang pendidikan. Selain itu mereka juga menetapkan energi yang berkeadilan," bebernya.
Muharram berharap, kedepannya PT Berau Coal semakin maju dan bisa terus berkembang dan mengembangkan kabupaten Berau untuk lebih baik kedepannya.
“Tak lupa juga saya ucapkan selamat ulang tahun kepada PT Berau Coal ke-36 tahun. Semoga semakin maju dan berkembang, serta terus berkomitmen membangun Berau," pungkasnya. (Tim)
0 comments :
Post a Comment