MARATUA, PORTAL BERAU - PT Berau Coal memberikan dukungan akomodasi dan logistik kepada Satuan Tugas Pengamanan (Satgas Pam) Pulau Terluar Republik Indonesia di Posko Bangsit Marawi Koramil 0902 – 08 / Maratua, pada Sabtu (9/12) lalu, yang merupakan kerjasama PT Berau Coal dan Kodim 0902 TRD.
Sebanyak 25 Personel TNI gabungan saat ini masih disiagakan untuk menjaga keutuhan dan pengamanan pulau terluar. Pasukan yang diberi nama Satgas Pamputer (Pasukan Keamanan Pulau Terluar) sebagai antisipasi masuknya militan ISIS dari Marawi (Filipina) ke wilayah Indonesia melihat perkembangan situasi pasca ditetapkannya Darurat Militer di Marawi oleh Pemerintah Philipina.
“Saat ini kita sudah kurang lebih 6 bulan melakukan pengamanan di Pulau Terluar atas perintah dari Panglima. Selama ini dukungan memang belum ada, namun hasil dari koordinasi dari komando atas, kita mendapat dukungan logistik dari PT Berau Coal” ujar Komandan Koramil Maratua, Mayor Infanteri Surojo.
Surojo juga menambahkan bahwa semua yang bertugas disana menjalankan dengan suka hati sebagai perintah dan kewajibannya sebagai prajurit l.
“Kita ucapkan banyak terima kasih kepada PT Berau Coal atas dukungan bantuan yang diberikan. Kita semua disini hanya melaksanakan tugas, untuk hal lainnya tentu sudah disiapkan oleh Komando” ujarnya.
Seperti yang disampaikan oleh perwakilan manajemen PT Berau Coal, Yoyok N. Pramono bahwa selama ini PT Berau Coal selalu bersinergi dengan seluruh pihak untuk membantu pengamanan pulau terluar NKRI
“Jadi antara kesatuan TNI maupun kepolisian kita selalu solid, selalu bersinergi dengan baik untuk keamanan NKRI.” tuturnya.
Dalam kesempatan itu Yoyok juga menyampaikan harapannya. “Semoga dukungan ini bisa bermanfaat untuk kelangsungan pengamanan pulau terluar NKRI. Harapannya, tentu kita semua diberi kemudahan, keamanan dan tidak ada masalah ataupun hal-hal mencurigakan yang berpotensi mengganggu keamanan” tutupnya.
Jarak perbatasan antara Pulau Maratua, Kalimantan Timur (Kaltim) dengan Filipina dan Malaysia hanya dipisahkan oleh Selat Sulawesi saja. Sehingga dilakukan upaya preventif agar kepulauan Indonesia tidak dijadikan suaka oleh warga Filipina.
Sejauh ini menurut Surojo, meski masih dinilai kondusif, pengamanan rutin terus dilakukan tanpa melihat perkembangan situasi Marawi, Pulau Maratua merupakan pulau terluar dan menjadi tanggungjawab TNI. (TIM)
0 comments :
Post a Comment