-->

Pertemuan Wabup dengan Nico Barito, Bahas Maratua 2025 : Jangan Heran, Bakal Ada Kamar Tidur Bawah Laut (Bagian 2-Habis)

Posted by marta on 15 October 2018


TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Tak perlu lagi disangsikan reputasi Ed Baker, perencana yang mendapat tugas mendesain ruang yang ada di Pulau Maratua. Karenanya, ia hanya butuh waktu yang relatif singkat untung menuangkan imajinasinya dalam penataan ruang yang ada di pulau terdepan Kalimantan Timur itu. Hasilnya, mencengangkan. Ketika Ed Baker mempresentasikan dihadapan Wabup Agus Tantomo, Nico Barito Dubes Seychelles serta para pemilik lahan, hanya butuh waktu tak lebih satu jam.

”Kami tak ada celah untuk bertanya, semuanya sempurna,” kata Agus Tantomo. 
Karena itu, hasil perencanaan yang dituangkan sebagai Blue Print pembangunan pariwisata Maratua 2025.

Pada halaman depan tertulis Maratua Island Vision 2025 lalu ada logo Maratua 2025, Logo Pemkab Berau dan Pemprov Kaltim, Logo negara Seychelles serta Broadway Malyan. Berbagai strategi yang dituangkan dalam buku edisi lux, tetap memperhatikan lingkungan tetap hijau dengan pola pembangunan kluster.  Begitupun dengan kehidupan masyarakat tetap terjaga.  Sebab masyarakat juga menjadi bagian secara keseluruhan pembangunan wisata di Maratua.

”Keberlangsungan hidup warga tetap dijaga,” kata Nico, mengomentari presentasi Ed Baker.

Berbagai fasilitas juga disiapkan. Mulai dari pusat belanja tradisional, pusat informasi wisata, pusat kesehatan dan home stay yang merupakan milik masyarakat.  Dalam pengembangan cluster, Teluk Harapan menjadi pusat kota. Sementara dua lainnya menjadi sub. Dibagian lain Pulau Maratua akan dikembangkan pertanian organik, sehingga segala kebutuhan bisa terpenuhi sendiri.

Bagi pencinta olahraga golf yang juga menjadi daya tarik wisatawan, dalam perencanaan yang dilakukan Ed Baker, direncanakan resort golf sebanyak 18 hole. Banyak wisatawan seperti yang berkunjung ke beberapa negara, salah satu pertimbangan adalah ketersediaan lapangan golf. Luas lahan yang akan dikelola sekitar 2.415 hektar, dengan pola pengembangan 20 persen, 30 dan 40 persen.

Yang menarik, Maratua juga akan dibangun sebuah fasilitas penginapan tidak di daratan, melainkan akan dibangun di dasar laut. Pembangunan hotel bawah laut itu, akan dibangun beberapa kamar yang unik dan menggunakan teknologi berkelanjutan. Kehadiran fasilitas ini akan memberikan pengalaman baru dan sensasi di Pulau Maratua.

Terkait dengan konservasi alam, pembangunan wisata Maratua yang ditangani PT Pembangunan Pulau Nusantara, juga akan menyiapkan kawasan yang tetap terjaga.  Mulai dari kawasan hutan, perlindungan penyu dan terumbu karang. Sehingga kehadiran pembangunan tersebut, sama sekali tetap menjaga berbagai kehidupan yang ada di laut maupun di daratan.

Yang jelas, keikutsertaan masyarakat menjadi bagian utama dalam membangun wisata. Masyarakat akan dilibatkan pada pusat pelatihan kecakapan dan pusat pengelolaan energi yang akan dimanfaatkan. 

”Untuk arsitektur pembangunan, tetap menggunakan konsep lokal,” ucap Nico.

Bagaimana wajah pariwisata yang akan dikembangkan di Pulau Maratua, akan terus berjalan.  Apa yang telah dilakukan Ed Baker dalam merencanakan pulau yang berbentuk tapal kuda tersebut, akan memberikan kejutan baru.  

Bahwa, kelak Maratua akan sejajar dengan pulau wisata berkelas dunia, seperti Maldives maupun pulau wisata yang ada di Thailand termasuk Seychelles sendiri.  Sebab bukan tidak beralasan, setelah Ed Baker bertemu beberapa pengusaha dari Uni Emirat Arab (UEA), ternyata mampu menarik perhatian untuk ikut berinvestasi.

Lalu seperti apa bangunan hotel dengan kamar yang ada di bawah laut ? Masih harus menunggu. Dan itu bakal terwujud menjadi kenyataan. Tidur lelap sambil menikmati pemandangan terumbu karang yang kabarnya sekitar 76 persen spesies coral dunia ada di Coral Triangel termasuk di Maratua. (Tim/humaspemdaberau)








» Terimakasih telah membaca: Pertemuan Wabup dengan Nico Barito, Bahas Maratua 2025 : Jangan Heran, Bakal Ada Kamar Tidur Bawah Laut (Bagian 2-Habis)

Related Posts

Portal Berau Updated at: October 15, 2018

0 comments :

Post a Comment