TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Meskipun ada pembatasan usia penerima vaksin difteri gratis oleh pemerintah, tetapi vaksin tersebut kini juga bisa didapatkan di apotek-apotek yang menyediakan pelayanan vaksin difteri, yang biasa disebut dengan vaksin mandiri karena menggunakan biaya sendiri.
Jika program pemberian vaksin difteri gratis oleh pemerintah hanya terbatas sampai usia 19 tahun, maka yang tergolong dewasa atau di atas usia tersebut juga bisa mendapatkan vaksin tersebut, dengan mendatangi beberapa apotek penyedia vaksin difteri. Hal ini rupanya juga cukup penting.
Pasalnya, karena mayoritas infeksi ini lebih sering menyerang usia anak-anak dan remaja, bukan tak mungkin juga bisa menyerang dewasa.
Meskipun kemungkinannya kecil, alangkah baiknya jika vaksin tersebut dilakukan oleh usia dewasa. Infeksi serius pada hidung dan tenggorokan yang menyerang kurang dari 15 ribu kasus per tahun di Indonesia ini, memanglah harus diwaspadai.
Apalagi, dengan gejala seperti sakit tenggorokan, demam, batuk menggonggong, pastinya untuk sebagian orang hanya dianggap sebagai gejala flu biasa.
Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Totoh Hermanto, ketika ditemui portalberau.online, beberapa waktu lalu, mengimbau jika sebaiknya masyarakat bisa mendapatkan vaksin difteri tersebut.
"Kalau bisa silakan ke puskesmas-puskesmas yang ada, baik di Tanjung Redeb maupun di kampung-kampung, karena vaksin ini sudah tersedia gratis untuk buah hatinya. Dan untuk yang dewasa, bisa ke apotek penyedia layanan suntik vaksin difteri ini.
Karena sudah ada beberapa apotek yang menyediakan pelayanan tersebut. Dan itu sangat bagus ya, karena dengan adanya vaksin di apotek-apotek, pastinya pemerintah juga terbantu. Dengan begitu juga akan mengurangi risiko penyebaran difteri yang meluas," terangnya.
Sedangkan untuk biaya vaksin yang ditujukan ke dewasa, dikatakan Totoh, itu tergantung dari apotek masing-masing. Yang jelas, untuk pengadaan vaksinnya saja sudah sangat membantu pemerintah. (Tim)
0 comments :
Post a Comment