 |
| Sumber: Internet |
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Budaya takbir keliling menggunakan kendaraan roda dua, empat hingga truk sudah dipastikan ditiadakan ditajin 2018 ini. Ada beberapa pertimbangan terkait keputusan ini, namun tak sedikit masyarakat yang protes akan hal ini.
Bupato Berau, Muharram menyebutkan jika keputusan hasil rapat PHBI ini dia ketahui saat dirinya berada diluar daerah. Dari beberapa pertimbangan dalam rapat sehingga muncul keputusan terkait ditiadakannya takbir keliling. Melihat lebih banyak kemungkinan mudharat dibandingkan manfaat maka dari itu Takbir keliling ditiadakan tahun ini.
Pertimbangan dalam mengambil keputusan yakni dalam waktu dekat Kaltim akan menyelenggarakan Pemilihan Gubernur. Dikhawatirkan moment ini disusupi oleh orang-orang yang memiliki kepentingan untuk itu, padahal Takbir keliling merupakan sebuah semangat murni merayakan hari kemenangan setelah berpuasa sebulan.
“Setelah saya kembali ke Berau dan dapat laporan dari PHBI, saya katakan jika memang pertimbanagnya sudah matang dan tidak bermasalah ya saya ikuti apa yang jadi keputusan PHBI,” ungkapnya.
Selain itu pertimbanagn lain yakni baru saja teerjadi berbagai kejadian dari aksi terorisme. Sehingga peniadaan takbir keliling diharapkan bisa meredam atau mendinginkan suasana. Apalagi, selama ini takbir keliling oleh banyak masyarakat lebih sering mempertontonkan hura-hura disela syiar Islam.
Sebagai bupati, Muharram menegaskan dirinya akan sangat bersemangat jika berkaitan dengan syiar Islam.
“Tetapi ini ada pertimbangan lain, kita coba eliminir yang negatif dan evaluasi semoga tahun depan bisa dilaksanakan lagi,” jelasnya.
Sebab sejauh ini diakuinya ada hal negatif yang terselip dikegiatan takbir keliling. Misalnya menggunakan truk bak terbuka, dump truk, membuka baju sambil berteriak-teriak atau bahkan saling ejek dengan warga lain yang dilewati, menggeber gas motor sehingga menimbulkan suara bising dan kecelakaan menjadi hal-hal yang menurut bupati harus ditiadakan. (TIM)
0 comments :
Post a Comment