JAKARTA, PORTALBERAU- Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2017. Selain IKJHI, BPS dalam surveinya juga merangkum berbagai saran dan masukan jemaah bagi penyempurnaan penyelenggaraan ibadah haji tahun mendatang.
“Kementerian Agama selalu melakukan perbaikan-perbaikan. Kita tangkap dari persepsi konsumen nanti apakah pelayanan mengalami perbaikan,” ujar Kepala BPS Suharyanto dalam keterangan persnya di kantor BPS, Rabu (01/11).
Masukan terkait pelayanan petugas
haji misalnya, kata Suharyanto, jemaah menilai ke depan diperlukan petugas yang
memiliki kemampuan berbahasa Arab atau Inggris. Selain itu, alokasi petugas
yang siaga di setiap hotel, khususnya di Madinah, juga perlu ditambah.
“Juga peran aplikasi Haji Pintar,
agar dapat dimaksimalkan dengan menambahkan peta hotel dan juga keberadaan
petugas secara real-time,” tuturnya.
Untuk pelayanan ibadah,
jemaah memberikan masukan agar petugas pembimbing ibadah adalah orang
yang sudah pernah berhaji agar dapat lebih melayani. Pemilihan petugas
pembimbing ibadah juga harus lebih selektif, terutama pada kemampuan memahami
manasik haji.
Jemaah juga memandang perlu
adanya komitmen bagi pembimbing ibadah secara tertulis untuk senantiasa
melayani jemaah. Selain itu, jemaah juga berharap agar agenda kegiatan selama
di Arab Saudi harus diketahui oleh seluruh jemaah.
Suharyanto menambahkan bahwa
hasil survei untuk pelayanan akomodasi, secara umum sudah memuaskan, hanya
perlu tambahan fasilitas: Wi Fi di setiap hotel, tempat dan mesin cuci,
serta area jemur pakaian. Ketersediaan alat kebersihan, media
informasi tentang peta lokasi hotel, rute ke tempat-tempat ibadah, dan
informasi penting lainnya, juga bagian yang perlu disediakan di setiap
lobi hotel.
Terkait peningkatan pelayanan
akomodasi di Arafah dan Mina, jemaah berharap tenda di Mina
diperluas sehingga sesuai jumlah jemaah yang semakin meningkat.
Juga perlu ditambah jumlah MCK dan tempat wudhu serta dibedakan arealnya pria
dan wanita. Ketersediaan/keberfungsian AC dan kipas angin perlu ditambah serta
perlunya peningkatan kebersihan di area sekitar tenda.
Sedangkan untuk aspek pelayanan
katering/makanan, jemaah merasakan bahwa makanan yang disajikan belum memenuhi
kriteria cita rasa Indonesia dan variasi menu makanan perlu diperbanyak.
“Jemaah juga meminta diberikan makan full selama di Tanah Suci, perbanyak menu
berupa sayuran, khususnya untuk jemaah lansia,” ujar Suharyanto.
Pelayanan bus antar kota dinilai
sangat memuaskan. Namun, jemaah menyarankan agar koordinasi antar semua
petugas yang menangani transportasi bus antar kota, termasuk juga dengan para
sopir ditingkatkan.
Untuk pelayanan transportasi bus
shalawat, jemaah merasa kurangnya armada bus khususnya pada saat setelah shalat
Jumat dan Isya. Mereka merasa waktu tunggu di terminal menjadi cukup
lama. Perlu pengaturan yang lebih baik di setiap shelter supaya jemaah lebih
tertib misalnya dengan membuat jalur antrean dengan pembatas tali sehingga
tidak berebut.
“Selain itu, sopir sebaiknya yang
dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia atau Inggris,” tegasnya.
Jemaah juga memberikan masukan
untuk Pelayanan Transportasi Bus Armina. Mereka merasa waktu tunggu
datangnya bus terlalu lama, khususnya perjalanan dari Hotel ke Arafah dan
Arafah ke Muzdalifah/Mina. Jemaah juga merasakan kurangnya armada bus sehingga
banyak yang tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa berdiri di dalam bus.
Lalu, fasilitas yang ada di dalam bus banyak yang tidak berfungsi seperti AC
tidak dingin dan kursi rusak.
“Perlu sosialisasi keberadaan
pos-pos pelayanan di sekitar Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Jamarat di Mina dan
lainnya. Sehingga jemaah dapat dengan mudah mendapat pertolongan jika ada yang
sakit atau tersesat jalan,” ujar Suharyanto.
Masukan lain dari jemaah haji
Indonesia menyangkut penanganan yang perlu lebih cepat terutama berkaitan
dengan koper atau tas yang terpisah/tertinggal/hilang dari tangan jemaah.
Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin mengatakan masukan yang telah disampaikan oleh BPS akan menjadi
pegangan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan ibadah haji di tahun depan.
"Tentu apa yang tadi telah
disampaikan banyak memberikan masukan bagi kami dalam upaya meningkatkan
penyelenggaraan haji di tahun mendatang,” ujar Menag Lukman yang hadir di BPS
didampingi oleh Dirjen PHU Nizar Ali beserta jajarannya, Karo Humas, Datam dan
Informasi Mastuki, serta Kepala Biro Perencanaan Ali Rokhmad. (kemenag.go.id)
0 comments :
Post a Comment