Dok Humas Pemkab |
TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU - Perhatian Pemerintah Kabupaten Kutai Barat mengirim
perwakilan ke Kabupaten Berau untuk studi banding penerapan SMEP. Kunjungan mereka untuk Studi Banding soal Penerapan sistem aplikasi Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SMEP), secara digital
diterapkan Pemerintah Kabupaten Berau sejak beberapa tahun lalu.
Menurut Syaihu, pada dasarnya, SMEP tidak berbeda jauh dengan aplikasi
Sistim Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).
“Karena SMEP itu sendiri merupakan hasil pengembangan SIMDA,” paparnya.
Dijelaskannya, aplikasi SMEP memudahkan sistim pelaporan dan evaluasi kinerja
masing-masing OPD. Dengan aplikasi ini, seluruh OPD akan melakukan input data terkait progres
program yang dilaksanakan oleh masing-masing OPD.
“Kita bisa mengetahui berapa
progresnya secara fisik, berapa anggaran yang telah diserap setiap bulan,”
paparnya.
Sesuai namanya, aplikasi SMEP ini berfungsi sebagai acuan bagi pemerintah
daerah untuk melakukan evaluasi dan pengawasan setiap program OPD.
“Dengan
apalikasi ini kita bisa mengetahui perkembangan
OPD, realisasi fisik dan keuangan sudah terpapar di SMEP. Masing-masing OPD
memiliki user dan password untuk loggin (masuk
ke dalam sistim SMEP) dan memperbarui data realisasi pelaporan program fisik
dan keuangan,” jelasnya.
Data yang dirangkum dalam aplikasi SMEP, bisa langsung dicetak untuk
laporan kepada kepala daerah, maupun kepada Pemprov Kaltim. Syaihu mengatakan,
aplikasi ini sudah mencakup seluruh program dengan sistim yang teritegarasi.
Dengan aplikasi ini, pemerintah daerah melalui OPD dapat menyusun
perencanaan, pembiayaan, implementasi, pelaporan hingga evaluasi program.
Aplikasi SMEP ini dijelankan secara digital berbasis internet, karena itu, kata
Syaihu ada beberapa hambatan yang masih menjadi kendala.
Pasalnya, SMEP sangat bergantung pada jaringan internet.
“Selain itu juga
ada hambatan sumber daya manusia, karena belum semua mampu menggunakan aplikasi
ini,” ungkapnya. (hms17)
0 comments :
Post a Comment