TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU - Beberapa bulan terakhir banyak nelayan di Kabupaten Berau yang mengeluhkan terkait adanya aktifitas ilegal fishing yang mencari ikan dengan cara menggunakan setrum Aki. Akibatnya hasil tangkapan para nelayan yang menggunakan alat tradisional pun mulai berkurang.
Berdasarkan surat edaran Bupati Berau Muharram, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan pengawasan terhadap ilegal fishing yang ada di Kabupaten Berau. Alhasil dalam beberapa pekan terakhir, tim yang dibentuk berhasil mengamankan 6 orang orang pelaku yang melakukan aktivitas ilegal fishing.
"Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Perikanan, kami bentuk tim, dan kita berhasil amankan 6 orang dengan beberapa barang bukti seperti kapal dan alat setrum ikan yang terbuat dari aki," ungkapnya Kasat Pol PP, Iramsyah kepada awak media.
Dikatakannya, para pelaku masing-masing berinisial Jt (27), Sd (25),
Rc (23), Al (19), Rt (27) dan Rs (18) yang berdomisili di wilayah Kecamatan Sambaliung. Mereka diamankan di beberapa TKP Seperi di dekat SPBU Sambaliung, dibawah Jembatan Gunung Tabur dan di perairan Lamin, Kecamatan Gunung Tabur.
"Itu hasil pemantauan tim dalam beberapa hari terakhir. Para pelaku kemudian kita amankan ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan," ujarnya.
Para pelaku saat ini sudah dipulangkan dengan sebelumnya diberikan pembinaan danembuay surat pernyataan agar tidak melakukan hal seperti ini lagi. Jika mereka kembali melakukannya maka jelas mereka melanggar Perda nomor 3 Tahun 2007 dengan ancaman hukuman 6 bulan kurungan atau denda Rp 50 Juta.
"Dalam hal ini kita utamakan pembinaan agar mereka lebih sadar. Mereka juga kooperatif memberikan keterangan kepada kami dan berjanji agar tidak melakukan aktivitas itu lagi. Tapi untuk barang bukti seperti alat setrum kami amankan sedangkan mesin dan perahu kami kembalikan," lanjutnya.
Iramsyah menambahkan jika target utama saat ini agar para nelayan yang melakukan ilegal fishing bisa sadar dan berubah menggunakan alat tangkap yang lebih sehat. Mengingat sumberdaya alam yang ada di Berau juga terbatas maka perlu ada keadilan juga dalam memanfaatkan.
"Kita harap kedepannya tak ada lagi hal yang seperti ini, pengawas pun masih akan terus kami lakukan karena dalam program ini ada dukungan dana. Namun perlahan beberapa lokasi akan diawasi," pungkasnya. (Tim)
0 comments :
Post a Comment