Humas Pemkab |
TANJUNG REDEB, PORTAL
BERAU - Sebagian masyarakat
mungkin bertanya-tanya, apa alasan pemerintah menjalankan program pengendalian
penduduk. Pertanyaan ini dijawab oleh Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo saat
membuka sosialisasi pengendalian penduduk yang diselenggarakan oleh Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Selasa (12/12).
Agus Tantomo
mengatakan, jumlah penduduk berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat,
termasuk kesejahteraan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Agus Tantomo
menyontohkan, sebuah keluarga memiliki tiga orang anak, dengan penghasilan Rp
20 juta per bulan. Berdasarkan contoh kasus seperti itu, jumlah pendapatan dan
jumlah anggota keluarga, menurutnya seimbang.
“Sehingga orangtua
tetap bisa memberikan makanan yang layak, menyekolahkan anak dan sebagainya,”
jelas Agus.
Bisa dibayangkan, jika
sebuah keluarga memiliki anak lebih dari tiga, sementara penghasilannya rendah,
bisa jadi masuk dalam kategori miskin. “Semakin kecil (anggota) keluarga,
semakin tinggi kualitas hidup yang bisa diraih dalam jangka panjang,” imbuhnya.
Karena itu, Agus
Tantomo menegaskan, pemerintah harus melakukan pengendalian penduduk. “Karena
pengendalian penduduk ini berpengaruh terhadap kualitas hidup. Kalau kuantitas
(penduduk) tidak sebanding dengan kualitas, maka perlu dikendalikan,” ujarnya.
Menurutnya, program
Keluarga Berencana yang telah digulirkan sejak zaman orde baru, sudah cukup
berhasil. Namun untuk mencegah ledakan penduduk, pemerintah harus tetap
menjalankan program pengendalian penduduk.
“Program pengendalian
penduduk ini sudah sangat berhasil, sekarang sudah hamper tidak ada lagi
keluarga yang memiliki anak sampai lima lebih, karena paradigma ‘banyak anak,
banyak rezeki’ sudah tidak berlaku lagi,” tegas Agus.
Terlebih lagi, saat
kondisi ekonomi tengah sulit seperti sekarang, pengendalian penduduk menjadi
bagian tak terpisahkan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Kabupaten Berau
sendiri dinilai telah berhasil mengurangi angka kemiskinan.
Jumlah penduduk miskin
di Kabupaten Berau saat ini terbilang rendah jika disbanding dengan
kabupaten/kota lain di Indonesia, dimana jumlah penduduk miskin ‘hanya’ 4
persen dari jumlah penduduk Berau yang mencapai 260 ribu jiwa.
Keberhasilan ini tidak
terlepas dari program pengentasan kemiskinan melalui program Kartu Berau
Sejahtera (KBS), yang menjadi jaminan sosial bagi masyarakat miskin, untuk
mengurangi beban hidup mereka. (hms5)
0 comments :
Post a Comment