Humas Pemprov Kaltim |
MOROWALI,
PORTAL BERAU- Kunjungan kerja Gubernur
Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng)
berbuah manfaat. Kaltim mendapat pelajaran penting soal investasi. Pelajaran
penting dari Morowali ini diharapkan berguna untuk menarik minat investor untuk
berinvestasi di sejumlah kawasan industri yang sedang dikembangkan di
Kaltim. Terobosan Bupati Morowali Drs H Anwar Hafid yang sangat
menarik perhatian Gubernur Awang Faroek adalah motto "Membangun Dulu Baru
Ijin Diurus". Motto itu ternyata terbukti menarik minat banyak investor ke
kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Gubernur mengakui apa yang
dilakukan bupati Morowali merupakan terobosan yang patut ditiru. Inovasi ini
bahkan lebih dulu dilakukan sebelum Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan
Presiden (Perpres) terkait kemudahan berusaha di daerah dan imbauan agar
daerah tidak menghalangi masuknya investasi, sebaliknya harus memberikan banyak
kemudahan investasi.
"Ternyata bupati Morowali lebih dulu melakukan
terobosan yang sangat luar biasa dengan menarik mega proyek investasi
murni dari luar untuk membangun smelter," kata Gubernur Awang Faroek
saat ramah tamah Gubernur Kaltim dan rombongan bersama Pemkab
Morowali yang dilaksanakan di rumah jabatan Bupati Morowali, Jumat (9/2).
Awang mengakui, untuk urusan
terobosan, sebenarnya Kaltim sudah menyediakan perijinan dan kemudahan dalam
berinvestasi, tapi egoisme daerah kabupaten/kota terkadang kerap menjadi
kendala.
"Kalau investasi mudah masuk, cepat dilaksanakan,
rakyat juga yang akan menikmati hasilnya, demikian juga pembangunan
strategis lainnya," curhat Awang. Ditambahkan Awang, Morowali sebagai
kabupaten pemekaran, sangat beruntung memiliki bupati, Anwar Hafid yang berani
mengambil terobosan luar biasa untuk kepentingan rakyatnya dan berdampak pada
pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 13,8% dan menjadi yang tertinggi di
Indonesia.
Seringkali kata Awang, daerah
terlalu taat dengan instruksi pusat yang harus melengkapi infrastruktur dan
lainnya, baru investor masuk. Tapi Morowali tidak. Bahkan PLTU pun dibangun
sendiri oleh perusahaan, dimana ijin cukup dari bupati, dan hasilnya
cepat selesai. Sekarang listrik sudah bisa dinikmati masyarakat 24 jam.
"Jadi itulah mengapa kita ingin belajar ke Morowali, karena bupatinya
memiliki terobosan berani. Katakan investor perlu lahan 1.500 hektar, langsung
tersedia. Ini kan sangat membantu," puji Awang. Anjuran Gubernur, para
bupati dan walikota di Kaltim hendaknya belajar ke Morowali untuk belajar
bagaimana cara menggaet investor.
Sebelumnya, Bupati Morowali Anwar
Hafid menjelaskan pada saat awal mereka belum memiliki PTSP. Kebijakan yang terbilang
berani pun diambil demi memudahkan investasi. Karena para investor datang
untuk berinvestasi, maka bermodal keyakinan dan kepercayaan diberikanlah ijin
prinsip. Setelah itu mereka bekerja dan membangun karena secara prinsip, mereka
lebih tahu kondisinya. "Setelah terbangun, baru kami lanjutkan dengan
perijinan, termasuk pembayaran pajak dan sebagainya. Itulah yang saya terapkan
untuk menarik investor ke Morowali," kata Anwar Hafid.
Terkait kebijakan "Bangun
Dulu Baru Ijin Diurus", semua investor merasa senang dan mereka percaya
bahwa pemerintah daerah sudah berjalan sesuai arahan Presiden untuk tidak
menghalangi investasi. Dan itu benar-benar diterapkan di Morowali. "Dan
hasilnya sekarang, sudah tiga investor smelter yang datang ke Morowali. Semua mendapat
perlakuan yang sama termasuk jaminan keamanan," kata Anwar Hafid.
Saat ramah tamah, Gubernur
Sulteng diwakili Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesra Setdaprov Sulteng
Ir Bunga Elim Somba, Wabub Morowali SU Marinduh dan pejabat teras Pemkab Morowali.
Sedangkan Gubernur Awang Faroek didampingi antara lain Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Ir Ichwansyah, Direktur MBS Agus Dwitarto dan para pimpinan OPD
Pemprov Kaltim. (mar/sul/humasprov)
Sumber: http://www.kaltimprov.go.id
0 comments :
Post a Comment