TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Meski biaya produksi dan bahan baku pengelolaan PDAM Tirta Segah mengalami kenaikan, disebutkan Saipul Rahman, selaku Direktur PDAM Tirta Segah, harga kubikasi air tidak bisa serta merta turut mengalami kenaikan.
Hal itu, menurut Saipul, harus melalui persetujuan DPRD Berau terlebih dulu.
"Kalau seperti di Balikpapan atau daerah lain yang kami ketahui, itu hanya menjadi keputusan internal perusahaan untuk menaikkan atau tidak harga kubikasi air kepada pelanggan," ujarnya.
Menurutnya, kenaikan biayan produksi dan bahan baku yang terjadi tidak terlalu signifikan, sehingga dengan harga yang saat ini dikenakan kepada pelanggan masih bisa menutupi biaya operasional lainnya.
"Kalau perhitungan kami memang sangat tipis sekali, tapi tidak masalah. Masiih bisa menutupi dengan biaya lain, sebab kenaikan biaya yang terjadi tidak terlalu besar," lanjutnya.
Saipul juga menerangkan PDAM Tirta Segah terakhir kali menaikkann tarif kubikasi air pada tahun 2011 lalu setelah belasann tahun tidak pernah terjadi kenaikan.
Namun hingga saat ini, lanjut Saipul, wacana menaikkan tarif kubikasi air kepada pelanggan belum terpikirkan. Sebab pihaknya masih bisa beroperasi dengan baik, salah satunya dengan tingkat kebocoran air yang masih relatif kecil serta memaksimalkan penagihan piutang dari pelanggan.
"Sebisa mungkin kami maksimalkan potensi yang ada, salah satunya menyelesaikan piutang pelanggan yang saat ini masih sekitar Rp 18 miliar. Kami rasa cara itu lebih baik ketimbang menaikkan tarif kubikasi air. Jadi kita imbau kepada pelanggan agar taat juga membayar tagihan," pungkasnya. (Tim)
0 comments :
Post a Comment