-->

Pustaka Apung Balikukup : Belajar Asyik Bersama Polisi, Selamatkan Generasi Muda dari Buta Aksara

Posted by marta on 28 October 2017

Kalau sebagian anak yang tinggal di kota menganggap Polisi hanyalah seorang yang bertugas menangkap penjahat atau menilang pengendara yang melanggar aturan di jalan raya, beda halnya dengan anak-anak di pulau ini. Bagi mereka, Polisi adalah guru sekaligus teman yang asyik untuk bermain. 

Batu Putih, PORTALBERAU- “Pak Polisiiii, ayo sudah pakkk,” terdengar suara teriakan riang khas anak-anak pulau memanggil Kepala Pos Polisi (Kapospol), Muhammad Yusuf, yang bertugas di pulau mereka. Sementara Kapospol yang dipanggil, berada di Pos Polisi sedang menerima tamu dari luar pulau. 

Suara ombak dari bibir pantai, mengiring langkah kecil mereka menuju jembatan kayu yang menjurus ke tengah pantai. Meski terik matahari di siang bolong kala itu menyengat kulit coklatnya, tak lantas menyurutkan niat anak-anak pulau ini bergegas menuju sebuah bangunan favorit mereka di atas pantai. 

Ada yang bersepeda, tapi tak kalah banyak juga yang berjalan kaki sambil berlari-lari mengusili teman disebelahnya. Ditangannya, masing-masing membawa buku bergambar, dengan beragam tokoh kartun anak-anak sebagai sampulnya. 

Angin laut, suara ombak, terik matahari, aroma khas ikan kering, senyuman ceria, senda gurau, hingga senandung beberapa lagu populer yang keluar dari mulut anak-anak ini menambah sempurna Pulau Balikukup.  

Ya, mereka adalah generasi muda Pulau Balikukup. Sebuah Pulau yang letaknya berada di wilayah administrasi Kecamatan Batu Putih. Cukup jauh dari pusat Kota Tanjung Redeb. Ditempuh melalui jalur darat sekitar 4 jam, yang kemudian diteruskan melalui jalur laut menggunakan kapal selama kurang lebih 6 jam.

‘Pustaka Apung’, inilah bangunan favorit yang hampir setiap hari dikunjungi anak-anak Pulau Balikukup setelah pulang sekolah. Bangunan milik Pemerintah Kampung yang disulap menjadi perpustakaan sekaligus pusat belajar dan bermain bagi anak-anak pulau ini, memiliki daya tarik tersendiri. Di bagian depannya, tampak lukisan seekor satwa purba yang menjadi maskot Kabupaten Berau ‘Penyu’. Di beberapa bagian dindingnya terdapat rak-rak buku ala kadarnya, serta beberapa alat peraga yang biasa digunakan anak-anak pulau untuk belajar bersama.

Pustaka Apung yang persis berada di atas air laut juga menjadikan suasana belajar semakin asyik, apalagi sesekali muncul penyu berenang malu-malu di bawah kolong Pustaka Apung. Hal itu membuat semangat mereka untuk mengunjungi Pustaka Apung tak pernah pasang surut seperti air di laut.

Siapa yang tak bahagia, melihat anak seusia mereka begitu bersemangat untuk belajar menulis, berhitung dan membaca? Semangat yang berkobar dalam jiwa mereka, dan itu tampak begitu alami dari raut wajahnya saat berkaca dengan tumpukan buku-buku edukasi di Pustaka Apung.

“Biarpun saya ada tamu, kadang saking semangatnya, anak-anak ini tetap datang memanggil dan mengajak saya ke Pustaka Apung untuk kembali belajar membaca atau mewarnai. Semangat mereka luar biasa, kita yang melihatnya bahagia rasanya,” kata Kapospol Pulau Balikukup, Pak Yusuf, begitu anak-anak menyapanya akrab. 

Didirikannya Pustaka Apung, dikisahkan Kapospol Yusuf, awalnya merupakan bentuk keprihatinan atas banyaknya anak usia sekolah di pulau ini yang masih tak bisa membaca dan putus sekolah. Angka putus sekolah yang cukup tinggi itu, kemudian dikhawatirkan akan menjadikan generasi Pulau Balikukup sulit bersaing dengan daerah luar. 

Secara bergantian bersama beberapa orang anggotanya, setiap hari Pustaka Apung selalu dipenuhi anak-anak pulau, mulai dari belajar membaca, menulis, mewarnai, hingga membuat benda-benda kerajinan tangan dari batok kelapa maupun kain flanel yang dibentuk sedemikian rupa. Kadangkala hasilnya mereka jual ke teman-teman di sekolah, yang kemudian uangnya ditabung.

“Perbandingannya 3 banding 1, kalau yang lulus ada 3 biasanya yang 1 tidak melanjutkan. Itu sudah angka yang cukup besar kalau untuk  di sini. Apalagi, kebanyakan dari anak-anak ini masih kurang bisa membaca, makanya kita berinisiatif untuk mendirikan perpustakaan yang sekaligus menjadi tempat belajar anak-anak baik yang masih sekolah maupun yang sudah putus sekolah,” tuturnya.

Meski awalnya terasa sulit, namun seiring berjalannya waktu, Pustaka Apung kian berkembang. Dari yang semula hanya ada beberapa buku, kini sudah mulai memiliki cukup koleksi buku edukasi. Bahkan, setiap bulannya selalu ada sumbangan buku dari Bhayangkari yang sengaja dititipkan untuk anak-anak pulau. 

Sejak keberadaan Pustaka Apung, diakui Kapospol Yusuf, anak-anak pulau ini semakin akrab dengan Polisi. Bahkan hampir seluruh anak menganggap Polisi adalah guru dan teman bermain bagi mereka. Tidak ada rasa takut seperti yang kebanyakan dirasakan anak-anak lain terhadap Polisi. 

“Selama ini kan doktrin di anak-anak Polisi itu harus ditakuti. Tapi bagi anak-anak pulau ini kami adalah teman mereka. Tidak ada jarak bagi kami untuk bisa berkomunikasi kapan pun. Bahkan waktu ada Kapolsek datang, saya menemani Kapolsek, anak-anak malah datang ke pos mengajak ke Pustaka Apung, mereka sangat santai dan semangat,” beber Kapospol Yusuf.

Namun, berdirinya Pustaka Apung, sebenarnya bukan hanya atas inisiatif dirinya, namun juga beberapa kawan guru serta Patriot Negeri yang bertugas di Pulau Balikukup.
Kapospol Yusuf dan kawan-kawan pendiri Pustaka Apung pun memiliki target dan harapan untuk anak-anak pulau, salah satunya agar mereka tidak berhenti menimba ilmu pengetahuan, menjadi generasi muda yang mampu bersaing dengan generasi muda lainnya, tidak tertinggal oleh zaman yang harus semakin mengandalkan ilmu pengetahuan di setiap tapak dan jejaknya. 

“Anak-anak tidak boleh putus sekolah, apalagi sampai buta menulis dan membaca. Karena itulah modal utama kita menghadapi kehidupan yang semakin keras. Di sini juga, kami tidak cuma belajar saja, tapi juga kami berikan mereka semangat dan motivasi-motivasi agar mereka tetap semangat menempuh pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi,” ucapnya sambil menunjukkan pohon impian anak-anak Pulau Balikukup, yang terpampang didinding salah satu sudut Pustaka Apung Balikukup.(tim)

» Terimakasih telah membaca: Pustaka Apung Balikukup : Belajar Asyik Bersama Polisi, Selamatkan Generasi Muda dari Buta Aksara

Related Posts

Portal Berau Updated at: October 28, 2017

0 comments :

Post a Comment