Hal itu dibenarkan
Direktur RSUD Abdul Rivai, dr Nurmin Baso, yang mengatakan sejak awal 2017
lalu, jumlah pasien rawat inap memang mengalami peningkatan yang cukup drastis,
yakni hampir mencapai 1.000 pasien per bulannya. Meski demikian, jumlah ruangan
rawat inap di RSUD Abdul Rivai, juga tidak ada penambahan.
“Kalau tahun-tahun
sebelumnya jumlah pasien setiap bulan rata-rata hanya 800 hingga 900 pasien,
tapi tahun ini memang agak meningkat dari biasanya.” ungkapnya.
Meski ada beberapa pasien
yang dirawat di lorong-lorong, namun penanganan medis kepada pasien dipastikannya
tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Artinya kalau sudah
sampai ada pasien yang dirawat di lorong, memang jumlah pasien sedang
meningkat. Tapi kita tetap berikan pelayanan dan penanganan yang sama dengan
pasien yang berada di kamar rawat,” jelasnya.
Lanjut Nurmin, meskipun
kekurangan ruang inap, namun pihaknya tidak bisa menolak pasien yang datang. Itu
sebabnya terjadi pembludakan pasien.
“Tapi sejauh ini baik
pasien maupun keluarga pasien yang dirawat inap dilorong masih bisa memaklumi
dan mengerti kondisi RSUD kita, sehingga mereka juga menerima,” tandasnya.(tim)
0 comments :
Post a Comment