Portal Berau menerima kiriman artikel dari para pembaca, belum lama ini, Portal Berau melakukan kerjasama dengan sebuah perkumpulan atau club para penulis, yang semua anggotanya adalah para wanita dari kalangan profesional hingga ibu rumah tangga dari berbagai daerah di Indonesia. Eksistensi mereka bisa dilihat di lini masa media sosial, tidak sekadar berselancar dan 'ngerumpi' di media sosial, mereka juga berkarya melalui karya tulisnya yang luar biasa.
Mereka adalah para wanita cerdas yang berkomitmen untuk terus berkarya lewat tulisan. Untuk mengenal lebih jauh sepak terjang mereka, berikut perkenalan dari Infinity Lovink Club.
PERANG status di
media sosial sudah terjadi sejak pilpres (pemilihan presiden) hingga pilkada
(pemilihan kepala daerah) Jakarta, kasus penistaan agama, demo 212 dan terus
bergulir hingga saat ini. Media sosial panas, perang antara dua kubu menularkan
virus pro kontranya dari kalangan terpelajar hingga ke nyonyah-nyonyah
berdaster.
Hampir semua kalangan ikut meramaikan kancah perang dengan status
dan komentar tajam. Para wanita berdaster yang tadinya suka share resep masakan, kemudian beralih share perang meme yang seringnya malah hoax. Mereka pun berkomentar secanggih
pengamat politik, saling membully, saling menghujat dan berbalas pantun.
Dunia maya tak
lagi bersahabat, tak lagi kondusif di timeline-timeline
bertebaran status kebencian, status penghinaan, berbalas-balasan, memviralkan hoax bahkan meyakini cocoklogi. Energi dihabiskan untuk mencari pembenaran. Kawan
jadi lawan, lawan diintimidasi mulai dari unfollow,
unfriend hingga blacklist dilancarakan, tidak sepemikiran berarti delete contact.
Indonesia di media
sosial semakin miris, hastag #save
bertebaran dari dua kubu, dan itu meresahkan saya sebagai perempuan Indonesia
yang ikut mengamati perang status , demi membela pujaannya masing-masing. Saya baper sedih, marah dan kecewa membuat
saya terkadang hanya bisa menangis melihat sesama saudara sebangsa saling menjatuhkan,
rasanya ingin berteriak “Hei, apa yang
sudah kalian lakukan pada Indonesiaku? Pada negeriku tercinta? Apakah kalian
tidak punya urusan lain yang lebih penting selain menghujat dan saling menghina? Mana jiwa pancasila
kalian? Cara kalian hanya membuat Indonesia semakin terpuruk dimata dunia,
bahkan jadi bahan tertawaan.”
Lalu tersadar
semua itu percuma, mereka tidak akan mendengarkan,
teringat seseorang pernah berkata “Apa yang bisa saya lakukan untuk merubah
dunia?” maka mulailah dengan merubah diri sendiri dan orang-orang disekeliling
kita. Mari kita lawan perang bully ini dengan sesuatu yang lebih bermanfaat.
Yesterday I was clever, so i wanted to change the world. Today I am wise, I want to change my self. Quotes oleh Rumi
Lalu muncullah
sebuah Ide kompetisi untuk kalangan nyonyah-nyonyah berdaster, saya pikir ini akan
mengalihkan mereka dari media sosial yang penuh dengan kebencian menuju media sosial yang lebih asyik dan lebih keren. Menarik aura
negatif mereka semua ke dalam pusaran
energi positif.
Sesuatu yang bisa
dilakukan dengan mudah dan murah meriah dengan sedikit iming-iming hadiah dari
para sponsorship. Akhirnya lahirlah
30 Days Writing Challenge bekerjasama dengan salah satu komunitas grup Whatsapp TNB 23, sebuah komunitas Tips Nulis dan Bisnis.
Saat itu juga saya sedang mengikuti Sekolah Perempuan angkatan 16, Sekolah
online selama tiga bulan penuh untuk bertelur karya, yang juga digawangi oleh
Indari Mastuti founder Indscrip Training Center.
30 days writing
challenge adalah tantangan menulis selama 30 hari dengan tema yang sudah ditentukan.
Tantangan ini terbuka untuk umum,
khususnya para Nyonyah, Ibu rumah tangga yang mau belajar menulis dan merasa
memiliki bakat sebagai penulis. Intinya
semua bisa menjadi penulis dan berbisnis dari tulisan asalkan mau belajar. Dari
30DWC ini lahirlah cikal bakal penulis-penulis
berbakat dan kemudian kami menamakan diri kami INFINITY LOVINK CLUB.
Adapun Visi dan Misi Infinity Lovink
Club adalah :
VISI : Membangun pribadi wanita
Indonesia yang berperan aktif menciptakan perdamaian, menginspirasi,
berbagi berkah dan menebar manfaat lewat
dunia literasi.
MISI :
1. Menemukan
bibit-bibit penulis baru dan mengorbitkannya.
2. Memberi
ruang belajar dan berkarya bagi para wanita Indonesia.
3. Infinity
Lovink club adalah home sweet home, wadah berbagi dan terapi jiwa.
4. Sebagai
wadah kreativitas dan inovasi.
5. Memberi
kesempatan seluasnya untuk terkoneksi dengan Dunia kepenulisan.
6. Menciptakan
peluang bisnis di bidang kepenulisan.
Selama 30 hari
status postingan media sosial mereka menjadi lebih damai dan menentramkan,
status galau berubah menjadi status cantik dengan tema-tema yang menginspirasi.
Para nyonyah ini berproses yang tadinya penulis status galau berubah
menjadi penulis fiksi dan non fiksi
layaknya penyair, pujangga dan pengarang
cerpen ala pemula.
Mereka terkoneksi satu dan yang lainnya untuk tetap
terhubung dan saling mengomentari, tagingpun bertebaran, dan menjadikan daftar
pertemanan mereka menjadi pembaca setia. Dunia mereka teralihkan dari perang
media sosial menjadi tantangan menulis yang merubah energi negatif menjadi energi
positif.
Secara tidak
langsung mereka saling belajar dan mengamati bagaimana menjadi penulis kisah
inspiratif yang lebih baik. Semakin hari
tulisan mereka semakin baik, kamipun memberikan pendampingan dan membagi ilmu
tentang tulis menulis. Hasilnya tulisan para ibu rumah tangga ini semakin
berbobot dan sarat akan makna serta hikmah yang bisa dipetik oleh pembacanya.
Kisah
yang dituliskan diangkat dari kisah pribadi ataupun kisah yang diambil dari
orang-orang disekitar mereka. Tantangan
menulis selama 30 hari yang digelar, menarik perhatian para friendlist mereka, kemudian ikut
mendaftar di sesi tantangan berikutnya.
Saat
ini Infinity Lovink telah menggelar #30dayswritingchallenge yang ke empat
kalinya, pertengahan bulan Nopember akan
memasuki season lima. Infinity Lovink
Club membatasi peserta hanya sebanyak 50 hingga 70 peserta wanita dari berbagai
kalangan, baik itu pebisnis online, wanita
karir ataupun Nyonyah rumah tangga. 30 DWC menjadi zat adiktif yang membuat
ketagihan untuk terus menulis kebaikan dan semakin memacu keinginan mereka belajar
tentang dunia literasi dan bisnis penulisan.
Member Infinity
Lovink Club bahkan sudah banyak yang mengikuti pelatihan menulis secara serius,
sebagian penulis lainnya menjadi kontributor media online, sebagian lagi
memiliki proyek penerbitan buku solo, juga bekerjasama dengan penulis-penulis
senior menerbitkan buku Antologi. Saat ini Club ILO juga sedang dalam proses penerbitan proyek dua
buku antologi kisah inspiratif, yang insyaallah akan dilaunching awal tahun
2018.
Sekarang timeline kami aman dari perang media
sosial, beranda facebook kami dipenuhi dengan postingan menarik oleh
nyonyah-nyonyah berdaster. Mereka jadi lebih mengerti etika bermedia sosial,
mencantumkan sumber tulisan yang dibagikan, tidak melakukan plagiasi, dan haram
hukumnya menebar hoax. Tidak lagi berkeluh kesah, tapi lebih kepada tulisan
yang bisa memberikan manfaat ataupun berbisnis dengan cara heart selling.
Tantangan menulis menjadi virus kebaikan yang cepat menyebar dan mempengaruhi
siapapun yang membacanya.
Semoga ide kecil
ini bisa menginspirasi, turut berperan menciptakan suasana yang kondusif, tentram dan damai. Sesuatu yang kecil jika
kita lakukan secara terus menerus akan
memberikan efek besar. Infinity lovink club mungkin hanya sebuah komunitas
menulis yang masih seumur jagung, tapi kami berharap kedepannya bisa memberikan
sumbangsih yang cukup besar pada dunia literasi.
"Ketika aku masih muda dan
bebas berimajinasi tanpa batas, aku bermimpi mengubah dunia. Seiring dengan
bertambahnya usia dan bijaksana, kutemukan dunia tidak akan berubah, karenanya
kurubah cara pandangku dan memutuskan untuk mengubah hanya negaraku saja.
Ketika usiaku semakin senja, dalam
satu upaya putus asa terakhir, kutetapkan untuk mengubah hanya keluargaku saja,
orang-orang terdekatku, tapi sayangnya mereka tidak menginginkan itu.
Dan sekarang, saat aku berbaring di
ranjangku saat ajal menjelang, tiba-tiba kusadari:Andaikan yang kuubah pertama
kali adalah diriku sendiri, maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan
mungkin aku bisa mengubah keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dorongan
mereka, bisa jadi akupun mampu memperbaiki negeriku, kemudian siapa tahu, akupun bisa mengubah dunia."
Tulisan
mengharukan itu dipahat diatas sebuah makam Westminstre Abbay , Inggris dengan
catatan 1100 Masehi.
Oleh Mentari Yousof
Founder Infinity Lovink Club
Pernah diterbitkan di : #IIDN7Tahun #EmakPintar #IRTMenulis,
kereen ILo...
ReplyDeletesukses terus yaa
Sangat menginspirasi
ReplyDeleteTulisan yang sangat menginspirasi
ReplyDeleteTulisan yg sangat inspiratif
ReplyDelete