![]() |
HUMAS PEMKAB |
TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU - Isu disintegrasi bangsa akhir-akhir ini
terus mencuat, persoalan ini muncul lantaran munculnya ideologi dan aksi
ekstrem yang dilakukan oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggungjawab.
Pemerintah pun
menangani persoalan ini secara serius, pasalnya, jika dibiarkan tidak
menutupkemungkinan akan terus meluas dan memicu perpecahan bangsa. Bupati
Berau, Muharram dalam sambutannya saat membuka Sosialisasi Empat Pilar Negara
mengatakan, masyarakat dan juga Pemkab Berau sangat sepaham dengan gagasan para
pendiri negara.
“Akhir-akhir ini, isu
tentang pemikiran ekstrem bermunculan. Semakin maju pemikiran dan banyaknya
interaksi dengan berbagai Negara, sehingga membuahkan pemikiran untuk beralih
dari pilar negara,” ungkapnya, Senin (27/11). Menurut Muharrram, ideology
Negara saat ini sangat sejalan dengan ajaran agama manapun.
“Dalam Islam, empat
pilar ini tidak ada yang melenceng. Pemikiran masyarakat kita di kabupaten
Berau, memiliki pemahaman yang sama dengan para pendiri Negara,” tegasnya.
Sosialisasi Empat
Pilar Negara ini, menghadirkan anggota MPR RI, Hadi Mulaydi. Dalam kesempatan
itu, Hadi menegaskan, kesatuan bangsa merupakan hal yang penting dipertahankan.
Karena dalam banyak
literasi sejarah, banyak Negara yang terpecah belah hanya karena berbagai
perbedaan. Hal ini tidak terjadi di Indonesia, namun segala bentuk pemahaman di
luar empat pilar Negara tersebut, harus diantisipasi.
“Banyak negara yang
terpecah karena perbedaan. Seperti India dan Pakistan yang awalnya satu negara.
Bahkan akhirnya Pakistan pecah lagi menjadi Pakistan Barat dan Pakistan Timur
pecah hanya beda bahasa,” ungkapnya.
Hadi juga menyontohkan
Negara besar seperti Yugoslavia yang kini terpecah menjadi 5 negara. Belum lagi
Negara yang pernah menjadi Negara maju dan adikusas, seperti Uni Soviet yang
terpecah menjadi 15 negara.
“Irlandia dan Inggris
pecah hanya karena beda agama,” paparnya.
Sebaliknya, di
Indonesia, bisa menyatukan enam agama sekaligus. “Artinya sebagai bangsa besar
mampu menjaga kerukunan Negara,” imbuhnya.
Hadi menegaskan,
disintegrasi bangsa menjadi ancaman serius untuk diantisipasi.
“Para pengamat militer
mengatakan, kalau tidak dijaga, Negara kita bisa pecah menjadi 17 negara. Kalau
tidak akur pemerintah pusat dengan provinsi, yang terjadi seperti di Aceh,
Papua ada gerakan yang merorong kesatuan bangsa,” tandasnya. (hms5)
0 comments :
Post a Comment