-->

Kelapa Sawit Mendominasi, Alih Fungsi Lahan Masyarakat Jadi Faktor Menurunnya Hasil Perkebunan Berau

Posted by marta on 19 November 2017



foto : Humas Pemkab Berau

TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Sektor perkebunan di Kabupaten Berau, terus berkembang dalam kurun waktu 5 tahun belakangan. Dari berbagai komoditas yang ada, kelapa sawit merupakan yang cukup mendominasi dan berkembang signifikan.
 
Adapun komoditas yang menjadi unggulan di Kabupaten Berau, diantaranya kelapa sawit, kelapa, karet, kakao, lada dan kopi. Dari enam komoditas tersebut, kelapa sawit, kelapa, lada dan kopi mengalami peningkatan luas tanam dan produksi. Berbanding terbalik dengan komoditas lain, seperti kakao dan kopi yang justru turun setiap tahunnya.

Tahun 2010, Dinas Perkebunan mencatat luas tanam kelapa sawit hanya sekitar 639 hektar dengan rata-rata produksi 16,87 ton/hektar/tahun. Namun dalam lima tahun, angka ini mengalami lonjakan cukup tinggi, yang mana di tahun 2016 luas tanam kelapa sawit mencapai 31.923 hektar dengan rata-rata produksi 19 ton/hektar/tahun.

Sementara perkebunan kelapa pada, tahun 2010 tercatat luas tanam mencapai 2.594 hektar dengan rata-rata produksi 325 kilogram/hektar/tahun, naik menjadi 2.674 hektar dengan rata-rata produksi 387 kilogram/hektar/tahun. Perkebunan karet juga mengalami peningkatan cukup tinggi, dari luas tanam 1.483 hektar dan rata-rata produksi 420 kilogram/hektar/tahun, menjadi 3.093 hektar dengan rata-rata produksi 700 kilogram/hektar/tahun.

Begitu juga dengan perkebunan lada, tahun 2010 lalu luas tanam lada hanya 1.669 hektar dengan rata-rata produksi 730 kilogram/hektar/tahun menjadi 2.260 hektar dan rata-rata produksi 745 kilogram/hektar/tahun.

Lain halnya dengan komoditas kakao yang sebelumnya berkembang, kini menurun pesat. Pada tahun 2010, luas tanam kakao mencapai 3.509 hektar dengan rata-rata produksi 800 kilogram/hektar/tahun, menjadi 2.159 hektar dengan rata-rata produksi 624 kilogram/hektar/ tahun. Kemudian kopi yang awalnya luas tanam mencapai 594 hektar dengan rata-rata produksi 450 kilogram/hektar/tahun, menjadi 251 hektar dengan rata-rata produksi 336 kilogram/hektar/tahun.

Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Berau, Junaidi mengatakan dalam lima tahun terakhir terjadi alih fungsi lahan perkebunan. Sebagian besar lahan masyarakat kini dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit.

“Data yang kita sampaikan ini masih perkebunan rakyat saja, belum termasuk perusahaan. Kalau kita lihat masyarakat lebih memilih menggunakan lahannya untuk perkebunan kelapa sawit. Dalam lima tahun terakhir ini terjadi lonjakan yang tinggi. Kondisi ini juga yang membuat beberapa komoditas seperti kakao dan kopi menurun,” katanya.

Namun, lanjut Junaidi, Pemerintah akan terus berupaya untuk kembali meningkatkan beberapa komoditas perkebunan yang mengalami penurunan. Salah satunya dalam sektor perkebunan kakao yang telah diprogramkan untuk kembali ditingkatkan. 

“Sudah diluncurkan itu program ‘Gemari Kakao’ yang dilaksanakan di Kampung Tumbit beberapa waktu lalu. Apalagi di sini sudah ada hasil jadi dari kakao ini menjadi coklat, tentu potensi ini harus kita manfaatkan,” pungkasnya. (Tim)

» Terimakasih telah membaca: Kelapa Sawit Mendominasi, Alih Fungsi Lahan Masyarakat Jadi Faktor Menurunnya Hasil Perkebunan Berau

Related Posts

Portal Berau Updated at: November 19, 2017

0 comments :

Post a Comment