JAKARTA-
PORTALBERAU- Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut mendukung pengembangan 10 Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) yang disebut sebagai 10 “Bali baru” guna mencapai
target kunjungan 20 juta wisatawan asing pada 2019 ke Indonesia. Sektor
pariwisata menjadi salah satu program Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan
Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meningkatkan devisa dan investasi .
Untuk meningkatkan akselerasi pengembangan
destinasi wisata kelas dunia, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan fokus pada
empat destinasi yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.
Percepatan penyelesaian 4 destinasi itu juga didukung ketersediaan alokasi
anggaran Kementerian PUPR tahun 2018.
“Kami akan fokus dulu melakukan penataan pada
4 destinasi tersebut. Kita akan buat Master Plannya,” kata Menteri Basuki
baru-baru ini.
Disamping infrastruktur, Kementerian PUPR
akan membangun ruang-ruang publik (termasuk rest area, parkir, pedestrian, dan
penataan kawasan) untuk mendukung kegiatan produktif sektor pariwisata,
seperti cafe, restoran, penginapan, ataupun lokasi penjualan cinderamata pada
masing-masing destinasi wisata sesuai dengan tata ruang. Untuk pembangunan
infrastruktur PUPR berupa jalan akses menuju lokasi wisata, jalan di lokasi
wisata, air baku, sanitasi, drainase dan persampahan.
Sementara itu Kepala Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah Rido Matari Ichwan mengatakan dukungan yang diberikan
Kementerian PUPR memang tak hanya sebatas penyediaan infrastruktur, namun juga
mendorong industri pariwisata nasional.
“Pada 4 destinasi wisata tersebut,
Kementerian PUPR akan membangun area usaha bagi masyarakat. Kami juga akan
membangun _homestay_ percontohan dengan desain mengusung budaya dan kearifan
lokal. Desainnya dihasilkan melalui sayembara yang diselenggarakan Kementerian
Pariwisata. Diharapkan nantinya bisa direplikasi oleh masyarakat,” kata Kepala
BPIW Rido Matari Ichwan, Jumat, (17/11).
Kementerian PUPR dan Bank Dunia sejak tahun
2015 telah merintis kerjasama pengembangan Indonesia Tourism Development
Program (ITDP). Melalui kerjasama ini, dilakukan percepatan pada tiga destinasi
prioritas yakni Danau Toba, Borobudur dan Mandalika.
Bank Dunia memberikan pinjaman senilai USD
300 juta yang digunakan untuk penyusunan Penyusunan Rencana Induk Pariwisata
(_Integrated Tourism Master Plan/ITMP_) senilai USD 6 juta dan pembangunan
fisik dan pengembangan sumber daya manusia senilai USD 294 juta.
“Lelang penyusunan ITMP sudah dilakukan dan
kini menunggu _non objection letter_ dari Bank Dunia untuk penetapan pemenang,”
katanya.
Sementara untuk pelaksanaan kegiatan fisik
dan peningkatan kapasitas SDM, pelaksanaannya melalui skema Program for Result
(PforR). Melalui skema ini pelaksanaan program didanai dengan APBN dan APBD
terlebih dahulu, kemudian diganti dengan dana pinjaman dengan beberapa kriteria
yang ditetapkan dan harus dipenuhi.
Beberapa kriteria dimaksud antara lain
mendorong partisipasi warga lokal, meningkatkan iklim investasi dan bisnis di
sektor pariwisata, dan meningkatkan kelembagaan.
“Diantaranya pembangunan jalan akses menuju
maupun jalan pada kawasan pariwisata, penataan kawasan, ketersediaan air bersih
di lokasi wisata, sanitasi, drainase dan persampahan,” katanya.
10 KSPN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
3 Tahun 2016 adalah Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Candi Borobudur (Jawa
Tengah), Morotai (Maluku Utara), Pulau Komodo-Labuan Bajo (NTT), Taman
Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Danau
Toba (Sumatra Utara), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Mandalika Lombok (NTB),
dan Tanjung Lesung (Banten). (pu.go.id)
0 comments :
Post a Comment