TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU - Selama dua tahun berturut-turut, PMI Kabupaten Berau
menjadi salah satu pelaksana Program Air, Sanitasi dan Promosi Kebersihan
(Program WASH) dukungan Palang Merah Indonesia, Federasi Internasional Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah, Palang Merah Korea, Community Chest of Korea dan
Samsung,
Program ini dijalankan dengan membangun fasilitas air dan
sanitasi serta promosi kebersihan, baik di masyarakat maupun di sekolah.
Program ini hanya dilaksanakan di dua Negara, yaitu Indonesia dan Myanmar. Di
Indonesia, kegiatan ini dipusatkan di Blitar dan Lumajang Jwa Timur. Sedangkan
di Kaltim, dilaksanakan di Kabupaten Kutai Timur dan Berau.
Menurut Koordinator Program PMI Berau Eta Setiawan, program ini
dilaksanakan di dua kampung, yakni Kampung Tumbit Melayu Kecamatan Teluk Bayur
dan Sukan Tengah Kecamatan Sambaliung. Kedua kampung tersebut merupakan kampung
semi urban atau yang tidak terlalu jauh dari perkotaan, tetapi belum tersedia
fasilitas air bersih dan sanitasi yang memadai, ditambah lagi masih kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat.
“Melalui program ini, kami membangun fasilitas fisik, seperti
fasilitas instalasi pengolahan air, sanitasi dan tempat pembuangan sampah yang
sifatnya komunal. Fasilitas ini juga dibangun di tempat-tempat umum seperti
masjid, gereja, balai pertemuan, posyandu dan di sekolah,” kata Eta Setiawan.
Selain itu PMI Berau juga memberikan sosialisasi tentang
kesehatan, kebersihan, siap siaga bencana, pengurangan resiko bencana dan
pelatihan pertolongan pertama kepada masyarakat dan pelajar yang ada di dua kampung
tersebut.
Eta mengatakan, secara keseluruhan, program ini berjalan lancar
berkat keberadaan relawan kampung, yang turut membantu pelaksanaan program.
“Jadi program ini memang dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Yang kita
harapkan dapat merubah perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat,”
jelasnya.
Terpisah, Ketua PMI Berau dr Said Amri, didampingi Sekretaris
PMI Hatta Basrie mengatakan, program ini telah memasuki tahun ke - 3 yang
merupakan tahun terakhir dari program sejak dijalankan pertama kalinya awal
tahun 2015 yang lalu.
“Kita harapkan di akhir
program nantinya, fasilitas yang telah kita bangun dapat dimanfaatkan dengan
baik oleh, terutama untuk pengelolaan dan perawatannya. Nanti kami akan
memberikan pelatihan-pelatihan khusus kepada relawan-relawan, sehingga
memudahkan mereka mengelola fasilitas yang diserahkan kepada
masyarakat,” tandasnya. (Tim)
0 comments :
Post a Comment