JAKARTA, PORTALBERAU
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan
rencana PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) untuk memperkenalkan
kompor listrik. "Kalau ini jalan, mungkin nanti PLN akan memperkenalkan
adanya kompor induksi, kompor listrik," ungkapnya pada acara Pembukaan
Perdagangan Saham Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Ikatan Alumni Universitas
Airlangga di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (7/11).
Inovasi
kompor listrik tersebut dapat mengurangi impor gas yang selama ini dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilo gram.
"Banyak rumah tangga yang menggunakan tabung LPG 3kg, selalu nanya LPG-nya
naik tidak harganya. Jadi ini besar sekali LPG itu dari konsumsi 6,5-6,7 juta
ton setahun. Itu 4,5 juta ton impor karena gas kita itu lean gas, gas kering,
yang komponen C3, C4, dan C5 kecil sekali, tipis sekali, jadi tidak bisa
dibikin untuk LPG," jelasnya.
Upaya
transformasi dari LPG menjadi kompor listrik ini juga bertujuan untuk menghemat
biaya, Jonan menyebutkan penghematan tersebut cukup signifikan.
"Kita
berusaha untuk ganti menjadi listrik. Kalau ganti menjadi listrik itu kira-kira
biayanya hanya 50-60% dari kalau kita menggunakan tabung LPG 3kg. Nanti kita
akan dorong," ujarnya.
Kompor
listrik ini juga merupakan suatu upaya untuk mewujudkan kemandirian energi,
sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN).
"Ini sesuai Kebijakan
Energi Nasional itu adanya kemandirian energi karena listriknya dihasilkan dari
batubara, dari gas dalam negeri, dari air, angin, dan sebagainya. Jadi ini
mohon juga didukung," tutur Jonan.
Kompor
induksi adalah kompor listrik yang di tengahnya terdapat piringan pengantar
panas. Berdasarkan penelusuran di situs jual beli online, harga kompor listrik,
konsumsi listrik dan jenis kompor listrik ini cukup bervariasi, mulai dari
sekitar Rp.200.000 dengan konsumsi listrik 300 Watt hingga harga di atas satu
juta rupiah tergantung dari merk, fitur/aksesoris dan juga kapasitas.
Selain
menyampaikan rencana penerapan kompor listrik, Jonan juga menjelaskan
program-program prioritas Pemerintah di sektor ESDM, antara lain Program
Kelistrikan 35.000 MW, listrik perdesaan untuk peningkatan rasio elektrifikasi,
BBM Satu Harga, jaringan gas kota, konverter kit untuk nelayan, serta
pembangunan pembangkit listrik mulut tambang. (esdm.go.id)
0 comments :
Post a Comment