TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau melalui Dinas Pertanian Berau mengapresiasi program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perkumpulan Menapak Indonesia, dalam melaksanakan program pengembangan pertanian berkelanjutan di beberapa kampung dampingan yang ada di Kabupaten Berau.
Apresiasi tersebut
disampaikan Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, melalui Kepala Dinas Pertanian,
Suparno, saat menghadiri sekaligus membuka seminar nasional dan juga bedah buku
berjudul ‘Menapak Jalan Pertanian Berkelanjutan’ yang dilaksanakan Menapak
Indonesia dan didukung oleh MCA-Indonesia, Selasa (28/11/2017), di Hotel Derawan Indah.
Dalam sambutannya,
Suparno mengatakan langkah yang dilakukan Menapak Indonesia dalam mengembangkan
sektor pertanian berkelanjutan tersebut, merupakan langkah strategis yang dapat
meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di Kabupaten Berau.
Saat ini, Kabupaten Berau
memiliki cakupan wilayah yang luas dan sangat berpotensi untuk dikembangkan
sebagai lahan pertanian. Sehingga, melalui kegiatan tersebut juga, LSM ini
diminta untuk tetap konsisten dalam memberikan pendampingan serta penyuluhan
kepada petani di Berau.
“Termasuk bedah buku ini
juga merupakan satu rangkaian yang selaras. Buku yang dibedah sangat berkaitan
erat dengan apa yang dilakukan untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan. Dan
tentunya selaras juga dengan program pemerintah untuk mewujudkan daya saing
petani,” jelasnya.
Dalam kesempatan
tersebut, ia juga menyebutkan tolok ukur keberhasilan pertanian terletak pada
kesejahteraan para petaninya, sebab jika para petani sejahtera maka hal itu
dapat menjadi indikator keberhasilan pengembangan sektor pertanian
berkelanjutan seperti yang digaung-gaungakan.
“Walaupun memang
keterbatasan sumber daya dan modal serta infrastruktur pertanian saat ini
terkadang menjadi kendala untuk menuntaskan program ini. Tapi petani tidak
boleh berkecil hati, sebab pemerintah akan tetap memberikan perhatian kepada
para petani untuk mencapai ketahanan pangan saat ini,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu
perwakilan dari Perkumpulan Menapak Indonesia, Wowon M Taufiq, menjelaskan saat
ini pihaknya telah melakukan pendampingan di sejumlah kampung terutama yang
menjadi sentra pertanian di Kecamatan Talisayan dan Biatan. Adapun program
tersebut merupakan upaya pihaknya untuk meningkatkan ketahanan pangan yang
digadang-gadang pemerintah daerah.
Upaya tersebut di mulai dari mendorong para petani lokal untuk mulai memproduksi beras organik. Beras organik sendiri saat ini cukup banyak dimanfaatkan negara-negara lain karena dinilai lebih aman untuk dikonsumsi.
Diakuinya, saat ini para
petani masih belum mandiri dalam melakukan pertanian, sebab selama ini masih
ketergantungan dengan subsidi bibit, pupuk dan pestisida yang jika subsidi
tersebut dicabut para petani justru akan mengalami kesulitan.
“Kita juga memperkaya
pengetahuan para petani teentang pangan. Maka dalam seminar ini, persoalan
bibit, pupuk, pestisida maupun lahan pertanian merupakan hal yang tidak
terpisahkan dalam pembahasan,” jelasnya.
Melalui seminar tersebut
juga diharapkan dapat menemukan beragam solusi yang dapat digunakan untuk
mengembangkan sektor pertanian berkelanjutan di Kabupaten Berau.
“Salah satunya soal
pemasaran. Karena selama ini yang menjadi PR bagi petani adalah tidak adanya
pasar untuk mendistribusikan produk pertanian mereka,” tandasnya.
Adapun pemateri yang hadir dalam seminar tersebut merupakan pemateri nasional yang berasal dari para praktisi, akademisi, dan LSM Nasional. Sementara itu, peserta yang hadir juga merupakan perwakilan dari beberapa kampung dampingan, LSM lokal, perusahaan, hingga perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Berau. (Tim)
0 comments :
Post a Comment