 |
| HUMAS PEMKAB |
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- “Dulu, begitu hujan deras atau air sungai sedang pasang, jalanan ini pasti tenggelam. Kalau dilewati, ya jadi seperti lewat kolam, karena kadang cukup tinggi genangannya,” kata salah seorang warga yang bermukim disekitar Jalan Milono, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau.
Bila melintasi jalan ini, bagi yang sudah terbiasa pasti akan merasakan banyak perbedaan. Mulai dari badan jalan yang mulai tampak ditinggikan, drainase sepinggir bahu jalan yang mulai dibenarkan, hingga lampu-lampu penerang jalan, semua kini membuat suasana Jalan Milono, terasa agak berbeda dari biasanya.
Apalagi, sepanjang pinggiran jalan yang memiliki pemukiman cukup padat ini, kini berdiri tegak tiang-tiang yang memiliki desain dan ornamen khas Berau, seperti salah satunya yang langsung tampak mencuri perhatian mata pengendara saat melintas ialah ornamen penyu.
Di sepanjang jalan ini juga, ada beberapa kursi yang bisa digunakan warga sekitar untuk sekedar bersantai di sore hari. Ditambah lagi, yang semula tampak gersang, beberapa meter dari badan jalan kini telah ditanami beberapa pohon. Pohon yang diharapkan dapat menjadi tempat berteduh bagi masyarakat, khususnya pejalan kaki yang lewat.
Bila selama ini dipandang sebagai kawasan yang agak kumuh, kini kawasan Jalan Milono, malah menjadi wajah yang beda dari Kota Tanjung Redeb.
Pejalan kaki dan penyandang difabel juga bakal merasakan indahnya tatanan kawasan Jalan Milono yang saat ini sedang diupayakan, sebab trotoar khusus bagi mereka juga akan dibangun, tujuannya, agar masyarakat baik pejalan kaki maupun yang berkendara dapat sama-sama menggunakan haknya di jalan raya.
Inilah bentuk perhatian Pemkab Berau terhadap pembangunan.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, peningkatan Jalan Milono digenjot sedemikian rupa, dengan nilai anggaran mencapai kurang lebih Rp16 miliar.
Hal itu diungkapkan PPK Pembangunan Jalan Milono, Ammar Fanani, yang juga menyatakan saat ini tahapan pengerjaan sudah masuk tahapan akhir, yang artinya bulan ini adalah target diselesaikannya peningkatan Jalan Milono.
“Pengerjaannya sudah di tahap akhir. Tinggal melengkapi ornamen dan kursi untuk bersantai bagi pejalan kaki atau warga sekitar,” ujarnya.
Panjang jalan yang dikerjakan saat ini mencapai 628 meter, dimana nantinya akan menjadi pilot project yang juga akan diimplementasikan ke ruas-ruas jalan lain di dalam Kota Tanjung Redeb.
Selain menata Jalan Milono menjadi lebih nyaman dipandang mata, DPUPR rencananya juga akan melakukan penataan di kakwasan abutment atau kolong jembatan kerangka baja Sambaliung.
Seluruh dinding abutment jembatan akan dipoles dengan lukisan berornamen khas Berau. Tentunya akan menambah indah tata ruang kota dan menjadi daya tarik bagi masyarakat.
“Kawasan Jalan Milono ini kita jadikan pilot project untuk ruas jalan lain di dalam kota. Kita mencoba ciptakan suasana kota yang berbeda dari biasanya,” ungkapnya.
Selain itu, melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan 2017, juga telah dialokasikan anggaran penataan jalan di depan Taman Sanggam yang menghubungkan Jalan P Diguna dan Jalan Milono. Artinya, sepanjang kawasan bantaran Sungai Kelay sudah dibangun menggunakan cor beton.
“Meskipun belum sampai dengan penataan trotoar dan fasilitas lain, tapi yang pasti jalannya sudah terhubung semua,” sambungnya.
Penataan jalan dalam kota menjadi lebih baik, diharapkan Ammar, juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas yang ada. Termasuk pemanfaatan trotoar sesuai dengan peruntukannya.
Hal itu disampaikannya, sebab di beberapa ruas jalan, tidak dipungkiri masih ada saja yang menggunakan trotoar sebagai lahan parkir.
“Harus bersama-sama menjaga dan menyadari ini adalah milik bersama. Tapi kami juga terus mensosialisasikan serta mengimbau agar masyarakat mau bekerjasama dengan instansi terkait maupun kelurahan dan ketua RT untuk saling mengingatkan masyarakat dalam merawat aset yang sudah tertata dengan baik ini,” tuturnya.
0 comments :
Post a Comment