TANJUNG REDEB,
PORTALBERAU- RSUD dr. Abdul Rivai mulai menerapkan kebijakan agar anak di bawah
usia 12 tahun tidak dibawa ke rumah sakit. Khususnya masuk ke area rawat inap.
Selain itu, untuk pasien
rawat inap nonpaviliun, penunggu pasien juga dibatasi maksimal dua orang yang
kemudian akan diberi identitas khusus.
Manajemen RSUD dr. Abdul
Rivai memberlakukan aturan yang melarang penjenguk usia di bawah 12 masuk ke
ruang rawat inap, dengan pertimbangan khusus. Selain itu, bagi calon pengunjung
yang kurang sehat juga diimbau untuk menunda kunjungannya
ke rumah sakit.
Alasannya,
agar pengunjung tidak menularkan atau tertular penyakit di rumah sakit. Sebab anak dengan usia di bawah 12 amat rentan
terpapar penyakit karena kekebalan tubuh anak belum sempurna.
“Untuk
itu kami melarang penjenguk membawa anak berusia di bawah 12 tahun. Masih
terkait dengan resiko penularan penyakit, penjenguk yang dalam kondisi kurang
sehat juga menjadi kelompok rentan lain selain anak-anak di bawah 12 tahun.
Bahkan, bukan hanya resiko tertular, penjenguk yang kondisinya kurang sehat
juga berpotensi menularkan penyakitnya ke pasien yang tengah dirawat,” ungkap
Humas RSUD dr Abdul Rivai, melalui laman facebook RSUD dr Abdul Rivai yang
diposting pada 6 November 2017 kemarin.
Selain
itu, aturan tersebut juga agar pasien yang sedang dirawat bisa menjalani masa
perawatan dan istirahatnya dalam keadaan kondusif di ruang rawat inap.
“Untuk
itulah kemudian, bagi pasien di ruang non paviliun dibatasi hanya bisa ditunggu
paling banyak dua orang. Itu pun dengan identitas khusus,” lanjutnya.
Aturan-aturan
lain yang berlaku bagi keluarga pasien, antara lain dilarang membawa barang
berharga dan membawa alat listrik seperti kipas angin, penanak nasi, pengering
rambut, dan yang tidak kalah penting ialah larangan merokok.
Hal
itu juga sesuai dengan UU RI Nomor 32 Tahun 2010, bahwa merokok di lingkungan
rumah sakit adalah hal yang dilarang.
“Kami
membuat dan menerapkan aturan telah melewati kajian yang matang. Ini harus kami
lakukan semata-mata demi kenyamanan dan kesembuhan pasien,” pungkasnya. (Tim)
0 comments :
Post a Comment