Sinkronisasi program yang
dilaksanakan YDBBC selaku pengelola Corporate Social Responsibility (CSR) PT
Berau Coal ini bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkan pembangunan
mandiri berkelanjutan secara merata di beberapa kampung dampingan perusahaan
tambang batubara, salah satunya di Kelurahan Gunung Panjang.
Selain dihadiri Lurah
Gunung Panjang, turut hadir dalam kegiatan tersebut Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(LPM), serta Tim Penggerak PKK dan masyarakat yang tergabung dalam Forum Rukun
Tetangga (RT) setempat.
Disampaikan Koordinator
CSR Site Binungan Mine Operational (BMO), Heriadi, sinkronisasi program terssebut
memang dilakukan setiap tahun di seluruh kampung dan kelurahan yang menjadi
daerah dampingan PT Berau Coal.
Hal tersebut dilakukan
agar apa yang menjadi program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak berbenturan
ataupun tumpang tindih dengan program yang akan dilaksanakan pihaknya.
Selain itu,
dengan adanya sinkronisasi program antara Pemerintah Daerah dan perusahaan,
akan menjadikan masyarakat yang tinggal di daerah dampingan dapat menjadi lebih
mandiri, salah satunya dibidang ekonomi.
“Dari hasil sinkronisasi
yang kita lakukan, maka tahun depan yang akan dominan adalah pekerjaan fisik. Namun
yang kita harapkan sekali adalah dapat terlaksananya program ekonomi mandiri
dan berkelanjutan di masyarakat sekitar lingkar tambang ini,” jelasnya.
Adapun hasil sinkronisasi
yang dilakukan pihaknya tersebut, dapat diketahui capaian realisasi program
mencapai 95 persen. Sementara itu, beberapa program yang belum terlaksana,
dikatakannya akan segera diselesaikan sebelum penghujung tahun 2017.
Masyarakat Gunung Panjang
melalui Ketua LPM, Daud Yusuf, menyambut baik apa yang dilakukan PT Berau Coal tersebut.
Untuk itu, berbagai masukan kepada pihak perusahaan juga disampaikan dalam kegiatan
sinkronisasi tersebut.
“Usulan yang paling
dominan berkaitan dengan pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, agar
dapat tercipta masyarakat yang mandiri dalam sektor ekonominya. Dan jika suatu
saat perusahaan sudah tidak lagi beroperasi, tapi masyarakat eks lingkar
tambang sudah memiliki cara mengembangkan ekonomi yang baik nantinya,”
ungkapnya.
Lurah Gunung Panjang,
Kaharuddin, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyebut beberapa usulan
yang tidak bisa direalisasikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang), akan ditampung dan diusulkan kembali melalui program CSR PT Berau
Coal.
Namun, usulan-usulan
tersebut masih akan tetap disaring guna mendapatkan program yang benar-benar
sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kita akan coba lakukan
pengusulan, namun akan tetap dipilah mana yang benar-benar prioritas. Jadi
tidak semata-mata mengusulkan saja, namun melihat dari seberapa penting dan
dibutuhkannya usulan itu oleh masyarakat kita,” tandasnya. (Tim/Advetorial)
0 comments :
Post a Comment