Humas Pemkab |
TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU - Beberapa wilayah
di Kabupaten Berau masih mengalami blank spot area atau tidak terjangkau sinyal
khususnya yang berada di daerah pedalaman. Pemerintah Daerah pun terus berupaya
agar blank spot area ini bisa berkurang dan sinyal telekomunikasi bisa
menjangkau seluruh daerah yang ada di Bumi Batiwakkal.
Bupati Berau Muharram menegaskan, di era kemajuan digital saat ini,
masyarakat harus melek teknologi. Dimana seluruh informasi yang diperlukan bisa
diproleh dengan mudah melalui jaringan internet. Selain itu, kemudahan dalam
koordinasi antar pemerintah kampung dengan kabupaten pun akan lebih cepat
terjangkau.
Terbaru, dalam memaksimalkan teknologi ini, Pemerintah Daerah melalui
Program Sigap telah membagikan sebanyak 1200 handphone kepada aparatur kampung.
Upaya ini merupakan langkah pemerintah daerah dalam mengembangkan jaringan
informasi hingga ke kampung-kampung.
"Jadi informasi ini bisa cepat
diterima kalau ada permasalahan yang terjadi dan tidak bisa dijangkau
pemerintah di kabupaten atau kecamatan. Tindak lanjut dari persolan ini pun
akan cepat dilakukan. Ini lah gunanya teknologi yang sekarang cukup maju. Tapi
hal ini pun harus didukung dengan jaringan yang bagus dan lancar,"
katanya.
Mendukung program tersebut, pemerintah daerah pun terus berupaya dalam
mengurangi area blank spot. Sehingga, teknologi yang saat ini maju bisa
dirasakan juga oleh masyarakat yang berada di pedalaman.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah melalui Dinas Komunikasi
dan Informatika (Diskominfo) adalah mengajukan pembangunan Base Transceiver
Station ke pemerintah pusat. Dan hal tersebut pun sudah disetujui. Pada tahun
2018 mendatang, Berau mendapat bantuan pembangunan BTS sebanyak 11 titik. Yang
tersebar di Kecamatan Segah, Kecamatan Kelay, Kecamatan Bidukbiduk dan
Talisayan. Dijelaskan Kepala Diskominfo Berau, Susila Harjaka, dengan
dibangunnya BTS ini bakal mengurangi wilayah yang belum terjangkau jaringan,
terutama di wilayah pedalaman.
"Sebelumnya kan kita juga telah bekerja
sama dengan swasta untuk pembangunan tower mini, dan ini ada bantuan kembali
dari pemerintah pusat," katanya.
Dari data yang dihimpun Diskominfo di lapangan, sebanyak 37 titik yang saat
ini masuk dalam area blank spot. Susila Harjaka menjelaskan, pemerintah daerah
berupaya mengunragi satu per satu titik-titik ini hingga akhirnya seluruh
daerah bisa terjangkau jaringan.
“Pertama 11 dulu yang kita kurangi, dan
kedepan akan kita ajukan lagi untuk membangun sisanya. Dan hal ini sudah
disetujui lewat APBN di 2018," katanya.
BTS ini dijelaskannya, yang sudah siap digunakan, Pemkab Berau hanya
diminta untuk menyediakan lahan untuk mendirikan tower atau antena. Ia
pun berharap agar pemerintah kampung bisa bekerja sama dalam menyediakan lahan
yang akan digunakan nantinya dalam pembangunan BTS ini.
“Karena kalau melalui
proses pembebasan lahan akan membutuhkan banyak waktu dan biaya. Kalau hibah,
bisa langsung dibangun,” katanya. (hms5)
0 comments :
Post a Comment