Foto By : Media Indonesia |
Ilyas menambahkan, jika dalam beberapa waktu
belakangan ini dirinya sering terjun kelapangan untuk mengecek kondisi dan berkoordinasi
dengan para petani di kampung-kampung. Dari hasil koordinasi tersebut memang
banyak yang menyampaikan jika tengkulak menjadi persoalan saat ini.
“Para petani terpaksa menjual kepada
tengkulak, dan yang menjadi keluhan mereka ini karena mereka kerap rugi akibat
permainan harga yang diterapkan, ini yang sempat saya terima saat saya
berkunjung ke beberapa kampung,” ungkapnya.
Terkadang yang membuat para petani rugi
yakni harga jual tidak sesuai dengan biaya yang di keluargan, hal ini pun
dikarenakan masih adanya kampung yang belum memiliki badan usaha yang
diharapkan bisa menjadi perantara antara penjual dan pembeli. Selain itu bandan
usaha tersebut setidaknya bisa menjalin kerjsama dengan pengusaha atau investor
sehingga harga yang diterapkan pun jelas.
“Setidaknya ada harga yang jelas,
sehingga para petani yang nantinya panen pun sudah memiliki wadah untuk menjual
hasil pertanian mereka,” terangnya.
Minimnya kampung yang bekerjasaan
dengan pengusana maupun investor juga
menjadi penyebab tak berkurangnya tengkulang di perkampungan. Padahal,
tengkulak tidak masalah jika ingin membeli hasil pertanian masyarkaat namun
dengan harga yang tidak mencekik petani, (Tim)
0 comments :
Post a Comment