TANJUNG
REDEB, PORTAL BERAU - Setelah melakukan pertemuan
dengan Lendo Novo dalam rencana membentuk Sekolah Alam, Dinas Pendidikan
(Disdik) Berau akan segera menindaklanjutinya. Langkah yang akan dilakukan
dalam waktu dekat ini adalah mengunjungi lokasi sekolah alam di Bogor serta
mengkaji aturan-aturan yang ada di dalamnya.
Disampaikan
Sekretaris Dinas Pendidikan, Didi Rahmadi, ada beberapa hal yang harus dipenuhi
terlebih dahulu dalam pembentukan sekolah alam ini. Salah satunya aturan yang
ada di dalamnya, karena target akhir dalam jenjang pendidikan ini adalah
pelaksanaan ujian, rapor dan tardaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Apakah ini nantinya ada juga dalam sekolah alam, kita
masih mengkaji lagi. Kita juga akan berkunjung ke sekolah alam nantinya untuk
melihat pola-pola yang diterapkan dan aturannya,” ujarnya didamping Kepala
Bidang P2TK, Suprapto.
Dalam
pelaksanaannya, sekolah alam ini lebih fokus pada empat bidang dasar, pembinaan
akhlak, logika, kepemimpinan dan bisnis. Tentu dalam pembelajaran ini, tenaga
pengajar juga tidak seperti guru-guru lainnya. Hal ini juga yang akan dikaji
Disdik, untuk pemenuhan tenaga pengajarnya.
“Kita lihat dulu aturannya seperti apa, kemudian kita
padukan dengan aturan pemerintah,” katanya.
Tujuan
dari pembentukan sekolah alam ini, disampaikan Didi, untuk menghidari putusnya
jenjang pendidikan khususnya bagi daerah yang belum memiliki sekolah.
Dicontohkannya, seperti yang ada di Balikukup, belum adanya SMP membuat
sebagian besar anak-anak di sana tidak melanjutkan pendidikan.
“Kalau ada sekolah alam nantinya mereka bisa tetap
melanjutkan pendidikan, tanpa harus meninggalkan kampungnya. Tujuannya adalah
kelanjutan jenjang pendidikan meskipun cara pembelajarannya berbeda,” katanya.
Sebelumnya,
Wakil Bupati Agus Tantomo berencana membentuk sekolah alam di Bumi Batiwakkal.
Hal itu setelah ia bertemu dengan Lendo Novo, penggagas Sekolah Alam pertama
kalinya di Bandung, Jawa Barat.
Sekolah
Alam merupakan konsep pendidikan yang digagas Lendo Novo berdasarkan
keprihatinannya akan biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau oleh
masyarakat. Ide membangun sekolah alam adalah agar membuat sekolah dengan
kualitas sangat tinggi, tetapi dengan harga terjangkau.
Rencananya,
sekolah alam ingin diwujudkan pada tahun ajaran 2018-2019. Konsep sekolah alam,
menurut Agus tak jauh berbeda dengan homeschooling. Proses belajar mengajar
lebih dilakukan di ruang terbuka. Bahkan, konsep ini diakui lebih bagus
kualitasnya.
Untuk
di Kabupaten Berau, rencananya sekolah alam yang digagas setara dengan Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Pasalnya, yang jadi permasalahan di perkampungan belum
meratanya keberadaan SMP. Lain halnya dengan tingkat Sekolah Dasar (SD) yang
rata-rata di setiap kampung sudah tersedia.
Dengan
keberadaan sekolah alam, diharapkan Agus, anak-anak di kampung tidak ada putus
sekolah atau hanya menyelesaikan pendidikan di tingkat dasar saja. Terkait
pembiayaan, diungkapkannya, Pemkab Berau akan mengupayakan membantu mencarikan
anggaran, salah satunya dari Corporate Social Responsibility (CSR)
perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Berau. (hms5).
0 comments :
Post a Comment