Humas Pemprov |
SAMARINDA, PORTAL BERAU - Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim Dr Hj Meiliana mengatakan, hingga
kini pertumbuhan ekonomi di Kaltim belum mengembirakan akibat lesunya
perekonomian global dan turunnya harga migas serta batu bara.
Kondisi ini berimbas
pada peningkatan jumlah pengangguran dan angka kemiskinan. Perlu berbagai upaya
untuk memecahkan permasalahan klasik ini, salah satunya dengan mengoptimalkan
fungsi Balai Latihan Kerja (BLK) untuk membina para pencari kerja
untuk meningkatkan keterampilan.
"Salah
satu upaya yang dilakukan untuk menekan angka pengangguran adalah
melaksanakan pameran bursa kerja. Berbagai pelatihan keterampilan dan pelatihan
kerja berbasis kompetensi. Upaya ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja
yang kompeten dan profesional sehingga daya saing para pencari kerja juga
meningkat," kata Meiliana, belum lama ini.
Meiliana mengatakan saat ini mencari pekerjaan sangat
sulit. Beberapa perusahaan justru melakukan pengurangan karyawan. Sebenarnya
peluang berwirausaha terbuka lebar, jika masyarakat lebih jeli memanfaatkan
potensi yang tersedia. "Pada prinsipnya, Pemprov Kaltim terus
mendorong masyarakat agar lebih inovatif dan produktif dalam berkarya dan
bekerja," ujarnya.
Meiliana berharap kepada Disnakertrans Kaltim dan
Disnaker kabupaten/kota agar segera memetakan kantong-kantong
penggangguran di desa dan kelurahan, sehingga mempermudah identifikasi.
Memudahkan untuk mengetahui apakah seseorang sudah berkerja atau sudah
berwirausaha.
Ditambahkan berdasarkan data BPS yang dirilis pada
periode Agustus 2017 jumlah angkatan kerja di Kaltim mencapai 1.654.964
orang, berkurang sebanyak 62.892 orang dibandingkan angkatan kerja Agustus 2016
sebanyak 1.717.892 orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Kaltim pada
Agustus 2017 mencapai 1.540.675 berkurang 40.564 orang dibanding keadaan pada
Agustus 2016 sebesar 1.581.239 orang
"Tingkat
pengangguran terbuka (TPT) di Kaltim mencapai 6,91 persen atau sebanyak 114.289
orang, mengalami penurunan dibanding TPT Aguastus 2016 sebesar 7,95 persen atau
sebanyak 136.653," kata Meiliana. (mar/sul/ri/humasprov)
Sumber: http://www.kaltimprov.go.id
0 comments :
Post a Comment