-->

Waah,,, Hutan Lindung Sungai Lesan Jadi Daya Tarik Sebagai Obyek Wisata

Posted by PORTALBERAU on 4 December 2017

Istimewa

“Hutan Lindung Sungai Lesan (HLSL) begitu masyarakat menyebutnya. HLSL yang berada di Kecamatan Kelay ini diapit oleh empat kampung, yakni Kampung Muara Lesan, Lesan Dayak, Sidobangen dan Merapun”
TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU
Tak dipungkiri untuk menuju objek wisata alam HLSL ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama, para wisatawan harus menempuh perjalanan selama 4 jam dari Kota Tanjung Redeb menuju Kampung Lesan Dayak. Sesampainya di sana wisatawan harus kembali menempuh perjalanan mengunakan perahu kecil (ketinting) dengan menyusuri Sungai Kelay dan Sungai Lesan selama 45 menit.

Rasa lelah selama perjalanan panjang menuju HLSL akan pudar tatkala wisatawan mulai menyusuri hutan, dimana hutan lindung yang luasnya mencapai 11.238 hektar ini memiliki ratusan jenis flora dan fauna yang cukup langka. Salah seorang pegelola Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Operasi Wallacea Terpadu (OWT) Samuel menjelaskan, kawasan HLSL ini selain menjadi rumah bagi ratusan jenis flora dan fauna namun juga menjadi lokasi konservasi habitat orang utan. Disini juga terdapat jenis burung Bangau Strom yang jumlahnya di dunia hanya tersisa 1000 ekor.
“Selain menjadi kawasan hutan lindung di sini juga menjadi objek wisata alam yang sangat bagus dan menantang. Selain itu disni juga rumah bagi berbagai macam jenis pohon yang dilindungi, ada Ulin, Meranti, Bengkirai, bahkan ada Bengkirai yang usianya sudah lebih 100 tahun,” ujar pria berkulit sawo matang ini.
Keberadaan HLSL ini memang saat ini masih sangat awam bagi wisatawan lokal, namun ternyata HLSL ini sudah sangat terkenal di kalangan wisatawan asing, seperti halnya Nicky Van Meer, wisatawan asal Belanda ini mengaku sengaja datang ke Indonesia hanya untuk menikmati keindahan hutan tropis yang ada di Kalimantan terutama di wilayah HLSL.
“Saya sudah datang ke berbagai negara, tapi Kalimantan merupakan pulau yang memiliki hutan yang sangat baik, di sini banyak sekali pohon pohon yang memang tidak saya temukan di negara manapun selain di Indonesia. Saya berjalan kaki kurang lebih 9 jam menyusuri hutan ini, selama itu saya menemukan berbagai macam hal baru. Saya berfikir mungkin tahun depan akan saya agendakan untuk kembali ke sini lagi,” ujarnya.
Bukan hanya Nicky, petualangan yang ada di HLSL ini juga menarik perhatian Ruud Venropi, pria asal belanda dan berusia hampir 60 tahun ini mengaku mengetahui keberadaan HLSL dari internet. Setelah melihat kondisi HLSL dan sejumlah flora dan fauna yang ada Ruud memutusan mengujungi Indonesia terkhusus HLSL. “Saya kesini bersama istri saya, saat baru pertama kali datang ke sini yang saya rasakan adalah ketenangan dan kesegaran udara,” jelasnya.
Saat ini sendiri keberadaan HLSL berada di bawah pengawasan dari Kesatuan Pengelolan Hutan Produksi (KPHP) Berau Barat di bawah binaan Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim. Dalam sejarahnya, keberadaan HLSL sudah beberapa kali mengalami perubahan status dan pengelolaan, namun kini stastusnya sebagai hutan lindung tetap dipertahankan mengingat fungsi ekologisnya sebagai penyangga air dan keanekaragaman hayati. (hms5)



» Terimakasih telah membaca: Waah,,, Hutan Lindung Sungai Lesan Jadi Daya Tarik Sebagai Obyek Wisata

Related Posts

Portal Berau Updated at: December 04, 2017

0 comments :

Post a Comment