-->

Ini yang Dilakukan Petani Kampung Bangun Agar Hasil Panennya Bagus

Posted by PORTALBERAU on 2 February 2018


Bertani memang tak mudah, bahkan petani pun harus siap menghadapi gagal panen jika tanaman  mereka diserang hama. Untuk itu, semua usaha dilakukan petani guna meminimalisir serangan hama agar hasil panen bisa sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini jugalah yang dilakukan para petani di Kampung Sei Bebanir Bangun, Kecamatan Sambaliung.


SAMBALIUNG, PORTAL BERAU

Dengan alat penyemprot tanaman, Nardi, salah satu petani di Kampung Bangun, berjalan menyusuri setiap celah tanaman padinya untuk menyemprotkan obat hama. Dengan telaten ia mengarahkan alat semprotnya ke setiap batang padi di sawahnya. Hal ini dilakukannya untuk mencegah timbulnya hama seperti ulat pemakan daun padi.

Ini bukan kali pertama ia melakukan penyemprotan. Sebelumnya, ia bahkan sudah melakukan pemberian obat tikus lantaran serangan hewan pengerat tersebut mulai mengganggu tanaman padinya. Tak tanggung-tanggung, hama yang satu ini langsung merusak bagian akar tanaman padi, yang notabenenya sangat krusial bagi kelangsungan hidup padi itu sendiri.

"Hama "Sundep" kalau kata petani di sini (Kampung Bangun,red). Ini termasuk hewan pengerat seperti tikus, yang suka memakan akar tanaman padi sehingga padi yang ada akan langsung kering dan mati. Untuk mengurangi tikus tersebut ya kami hanya menggunakan obat tikus atau racun tikus yang diletakkan di liang tempat bersarangnya tikus atau di sekitar akar tanaman padi," terangnya.

Petani yang sudah 8 tahun mengelola sawah ini, mengaku jika hama yang menyerang tanaman padi di Kampung Bangun tidak terlalu mengkhawatirkan seperti halnya di daerah Jawa.

"Ya palingan tikus itu. Kalau di Jawa kan biasanya ada hama ulat dan walang (belalang,red) juga, kalau di sini tidak ada. Pengolahan lahannya pun tidak sesulit di Jawa karena tanahnya cukup mudah ditanami padi. Sedangkan kalau di Jawa kan harus dibajak, dibolak balik dulu tanahnya baru bisa ditanami. Jadi sebenarnya kalau untuk permasalahannya atau kendala bertani di sini tidak sebanyak di daerah lain misalnya di Jawa," imbuh pria yang berasal dari Trenggalek, Jawa Timur itu.

Jadi, untuk persiapan panen yang masih kurang lebih 1,5 bulan lagi, ia dan petani lainnya melakukan pemupukan dan penyemprotan obat hama, agar pada saat panen nantinya hasilnya akan bagus sehingga bisa memenuhi kebutuhan padi lokal masyarakat Kabupaten Berau.

Selain padi, Kampung Bangun juga menjadi salah satu penghasil sayur-sayuran seperti kangkung, bayam, dan sawi.

Ahmad, salah satu petani sayuran yang ditemui di Kampung Bangun, juga mengungkapkan jika selama pengolahan ladang sayur, tidak ada kendala berarti yang ditemukan. Apalagi, untuk sayur mayur sendiri tidak memerlukan waktu lama seperti padi untuk pemanenan.

"Kalau semprotan anti hama memang ada, tetapi jarang ada serangan hama. Palingan sayur bayam yang sering diserang ulat. Sedangkan untuk masa panennya juga kan tidak terlalu lama, sebulan bisa dua kali panen. Sehingga perawatannya tidak serumit padi. Dan untuk hasil panennya sendiri juga tidak sampai keluar Berau, hanya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Berau sendiri." ujarnya.


» Terimakasih telah membaca: Ini yang Dilakukan Petani Kampung Bangun Agar Hasil Panennya Bagus

Related Posts

Portal Berau Updated at: February 02, 2018

0 comments :

Post a Comment