 |
| Foto Istimewa |
TANJUNG BATU, PORTALBERAU- Tanjung Batu yang selama ini dikenal sebagai dermaga penyeberangan ke Pulau Derawan dan Maratua, tak lagi hanya sekadar menjadi tempat singgah sementara para wisatawan yang hendak menikmati liburan. Wisata mangrove yang ada di Tanjung Batu yang diresmikan pada Selasa (20/02/2018) kemarin, juga akan menjadi tujuan wisata baru.
Wisata mangrove akan menjadi alternatif tujuan wisata baru bagi pengunjung yang selama ini biasanya hanya melewati pelabuhannya untuk dapat menuju Pulau Derawan. Lokasi wisata yang berada di pinggir pantai ini menyajikan pemandangan yang luar biasa. Perpaduan keindahan dalam hutan mangrove dan pantai Tanjung Batu, akan menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung. Apalagi wisata seperti ini juga baru bagi masyarakat Kabupaten Berau pada khususnya, dan masyakarat luas pada umumnya.
Rute untuk menuju lokasi wisata ini pun mudah dijangkau. Berjarak sekitar 200 kilometer dari pusat kabupaten yakni Tanjung Redeb, hutan mangrove bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan baik roda 4 maupun roda 2 dengan durasi perjalanan sekitar 2 jam 51 menit perjalanan. Jalanan mulus beraspal juga semakin memudahkan pengendara atau pengunjung yang hendak menuju ke sana.
Selain memanjakan mata pengunjung dengan keindahan alamnya, wisata ini juga menawarkan sesuatu yang cukup menarik, yakni dengan adanya jogging track (lintasan joging). Bagi pengunjung atau wisatawan yang hobi berolahraga, pastinya ini menjadi tantangan baru untuk dapat menaklukkan lintasan joging yang digadang sebagai jogging track terpanjang di Indonesia ini.
Diketahui, proyek wisata mangrove ini merupakan hibah dari luar negeri yakni Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) adalah lembaga wali amanat yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia sebagai pelaksana program Compact, dimana wisata mangrove ini masuk ke dalam Proyek Kemakmuran Hijau yang berupaya mengatasi tantangan penting bagi pertumbuhan ekonomi, serta mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi intensitas emisi karbon dan meraih masa depan yang lebih lestari.
Proyek dengan biaya kurang lebih sekitar Rp 3,7 miliar ini, setelah dihibahkan, ke depannya wisata hutan mangrove ini akan dikelola oleh pihak Kampung Tanjung Batu sendiri. (Tim)
Rute untuk menuju lokasi wisata ini pun mudah dijangkau. Berjarak sekitar 200 kilometer dari pusat kabupaten yakni Tanjung Redeb, hutan mangrove bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan baik roda 4 maupun roda 2 dengan durasi perjalanan sekitar 2 jam 51 menit perjalanan. Jalanan mulus beraspal juga semakin memudahkan pengendara atau pengunjung yang hendak menuju ke sana.
Selain memanjakan mata pengunjung dengan keindahan alamnya, wisata ini juga menawarkan sesuatu yang cukup menarik, yakni dengan adanya jogging track (lintasan joging). Bagi pengunjung atau wisatawan yang hobi berolahraga, pastinya ini menjadi tantangan baru untuk dapat menaklukkan lintasan joging yang digadang sebagai jogging track terpanjang di Indonesia ini.
Diketahui, proyek wisata mangrove ini merupakan hibah dari luar negeri yakni Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) adalah lembaga wali amanat yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia sebagai pelaksana program Compact, dimana wisata mangrove ini masuk ke dalam Proyek Kemakmuran Hijau yang berupaya mengatasi tantangan penting bagi pertumbuhan ekonomi, serta mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi intensitas emisi karbon dan meraih masa depan yang lebih lestari.
Proyek dengan biaya kurang lebih sekitar Rp 3,7 miliar ini, setelah dihibahkan, ke depannya wisata hutan mangrove ini akan dikelola oleh pihak Kampung Tanjung Batu sendiri. (Tim)
0 comments :
Post a Comment