-->

Jadi Aset Kampung dan Dongkrak Perekonomian

Posted by marta on 22 February 2018

Foto Istimewa
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Menghadiri launching pusat informasi mangrove dan wisata mangrove yang diresmikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Berau pada Selasa (20/02/2018) kemarin, memberikan kesan tersendiri bagi Ketua DPRD Berau, Sarifatul Syadiah.

Melintasi lintasan joging sepanjang 1,7 kilometer, perempuan yang lebih akrab disapa Sari ini mengungkapkan kekagumannya pada keindahan alam yang disuguhkan. Apresiasi pun diberikan atas keberadaan wisata baru ini. Dengan adanya wisata mangrove, Tanjung Batu tak hanya akan menjadi gerbang persinggahan untuk ke tujuan wisata semata.

"Saya sudah melihat langsung objek wisata ini, dan terkesan dengan sajian yang memanjakan mata selama perjalanan menyusuri lintasan joging. Ini bisa jadi pendongkrak ekonomi Kampung Tanjung Batu sendiri nantinya, jika tempat wisatanya sudah diketahui secara luas dan didatangi pengunjung," ungkapnya ketika ditemui Portal Berau.com di sela-sela memimpin rapat di ruang rapat gabungan gedung DPRD Berau, Selasa siang (20/02/2018).

Dikatakannya juga, secara khusus DPRD Berau mengucapkan terima kasih kepada seluruh Non Governmnet Organization (NGO) yang merupakan suatu organisasi atau kelompok, beraktifitas di luar struktur politik, khususnya MCAI yang sudah memberikan hibah kepada Kabupaten Berau dengan total bantuan di semua lokasi sekitar Rp 200 Miliar.

"Beberapa yang tercover MCAI adalah PlTS di Maratua, Merabu, dan Teluk Sumbang. Hibah yang diberikan sangat bermanfaat bagi Kabupaten Berau, apalagi bantuan tersebut diberikan saat Berau dalam kondisi defisit anggaran dalam beberapa tahun terakhir ini," lanjutnya.

Diharapkan, dengan adanya wisata mangrove inj, nantinya selain menjadi aset Kampung Tanjung Batu, untuk bisa dijaga kebersihan dan keindahannya. Selain itu, ke depannya jika wisata ini diserahterimakan, agar bisa dikelola dengan baik dan menarik.

"Retribusi atau karcis untuk operasional dan pengembangan objek wisata ini agar diurus dan dilengkapi segala sesuatunya yang di syarat kan, yang tentunya diatur dalam peraturan kampung (Perkam) agar legal dan tidak ada permasalahan di kemudian hari. Sekali lagi agar aset ini dijaga, dirawat dengan baik karena kami yakin pertumbuhan ekonomi bisa muncul dengan keberadaan wisata ini. Prinsip Sapta Pesona dalam pariwisata juga mesti dijalankan agar wisatawan yang datang merasa happy, terkesan, dan akan kembali lagi dengan membawa orang lebih banyak lagi," pungkasnya. (Tim)

» Terimakasih telah membaca: Jadi Aset Kampung dan Dongkrak Perekonomian

Related Posts

Portal Berau Updated at: February 22, 2018

0 comments :

Post a Comment