SAMARINDA, PORTALBERAU– Terdapat empat lapangan
usaha yang diharapkan menjadi motor penggerak baru bagi ekonomi Kaltim.
Keempat lapangan usaha itu terdiri usaha industri pengolahan, jasa
pariwisata, pertanian dan perdagangan. Lapangan usaha itu diungkapkan
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah (Disperindagkop UMKM) Kaltim H Fuad Assadin di Kantor Gubernur
Kaltim, Senin (12/3/2018).
Menurut dia, lapangan usaha industri
pengolahan merupakan lapangan usaha ekonomi terbesar kedua di Kaltim.
“Namun demikian, saat ini industri pengolahan masih terfokus pada
industri migas,” katanya. Ke depan, industri non migas dapat berperan
lebih besar seiring dengan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus Maloy
Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur. Bahkan, kawasan MBTK
digadang-gadang menjadi salah satu proyek unggulan Kaltim dalam
melakukan transformasi ekonomi.
Diharapkan KEK menjadi pusat industri
berbasis oleochemical dan terintegrasi dengan pelabuhan internasional.
Fuad menjelaskan mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim saat ini tidak
terlepas dari ketergantungan terhadap sektor pertambangan mineral dan
batu bara (minerba).
Ke depan, guna mempercepat pertumbuhan
ekonomi daerah maka perlu difokuskan pada hilirisasi sumber daya baik
pertambangan dan minerba. Termasuk industri olahan makanan dan minuman
berbasis agro, optimalisasi sumber daya perikanan hingga komoditi
perkebunan sawit.
“Pengembangan infrastruktur khususnya pembangunan
kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus agar terjadi peningkatan
human capital melalui hilirisasi produk,” ujar Fuad.(humas pemprov kaltim)
0 comments :
Post a Comment