TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Sering mendapatkan keluhan susahnya mencari gas LPG 3 kilogram atau yang biasa dikenal gas melon, Kamis (15/3/2018), Komisi II DPRD Kabupaten Berau melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa agen dan pangkalan penyedia si melon.
Dikatakan anggota Komisi I dan II DPRD Berau, Muhammad Yunus, kelangkaan si melon ini bukan kali pertama terjadi di Kabupaten Berau. Bahkan, setiap tahun masalah yang dihadapi selalu sama. Bukan hanya seminggu atau dua minggu, malah kekosongan stok LPG ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan.
"Ini sudah tidak tepat sasaran namanya kalau sampai bisa kosong stok. Karena si melon ini kan memang diperuntukkan bagi warga miskin, jadi yang merasa mampu sebaiknya beralih ke gas 5 kilogram atau 12 kilogram, agar stok si melonnya juga bisa merata," tegasnya saat ditemui portalberau.com di sela-sela sidak.
Tak hanya itu, selisih kenaikan harga yang lumayan tinggi antara agen ke pangkalan, juga menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat, apalagi warga yang tergolong kurang mampu.
"Diimbau untuk agen dan pangkalan agar tidak menetapkan Harga Tertinggi Eceran (HET) yang terlalu tinggi, karena malah menyusahkan masyarakat yang benar-benar membutuhkan si melon ini. Satu hal juga yang paling penting yakni adanya keteraturan regulasi penyaluran dari agen ke pangkalan, agar tidak sampai terjadi kekosongan stok, " lanjutnya.
Sedangkan untuk alasan susahnya mendapatkan solar sebagai bahan bakar angkut dari Pertamina Samarinda ke Berau, dianggap sebagai alasan saja.
"Kalau mereka bilang telat mendatangkan karena solar lagi kosong, saya rasa itu tidak masuk akal. Alasan klasik saja," tutupnya.(Tim)
0 comments :
Post a Comment