TANJUNG REDEB, PORTALBERAU - Adanya kasus positif Difteri oleh 2 warga di Kampung Tanjung Batu beberapa waktu lalu, membuat masyarakat Kabupaten Berau pastinya lebih waspada. Pasalnya, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae ini, bisa sangat fatal jika menyerang pada anak-anak. Bahkan, bisa menyebabkan kematian.
Tetapi, untuk mencegah infeksi ini menular lebih luas, pemerintah Indonesia ternyata sudah mempersiapkan solusinya, yakni vaksin antibiotik dan antitoksin yang menetralkan toksin difteri. Di Berau sendiri, vaksin ini sudah tersedia di puskesmas-puskesmas.
Ditemui portalberau.online, Selasa (10/4/2018), Kepala Dinas Kesehatan Berau, Totoh Hermanto, menjelaskan bahwasannya untuk kasus difteri ini sebenarnya sudah bisa ditangani. Terlebih seperti kasus yang terjadi di Tanjung Batu, juga bisa diantisipasi agar tidak meluas.
"Solusinya, apabila ada 1 warga yang terkena difteri ini, maka vaksin harus diberikan secara menyeluruh ke seluruh warga kampung tersebut. Terlebih untuk anak-anak usia 2 tahun hingga 19 tahun. Ini karena usia anak-anak dan remaja lah yang rentan terserang difteri," jelasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tak menyepelekan hal ini, apalagi kasus positif difteri juga sudah ada di Berau. Dan jika ada yang ingin mendapatkan vaksin difteri, bisa mendatangi puskesmas yang ada untuk mendapatkan vaksin tersebut secara gratis.
"Jadi kalau sampai ada kasus positif difteri, sebenarnya bukan salah pemerintah. Kan pemerintah sudah menyiapkan vaksinnya. Nah tinggal dari masyarakatnya saja ini yang mau apa tidak untuk divaksin? Kalau misalnya mereka menolak untuk divaksin, ya itu juga haknya mereka. Tetapi kalau sampai ada lagi kejadian serupa, terkena difteri lagi, ya kemungkinan karena belum mendapatkan vaksin difteri tersebut," tegasnya.(Tim)
0 comments :
Post a Comment