TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Kabupaten Berau kembali ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan tingkat provinsi. Kali ini Berau menjadi lokasi kegiatan Rapat Koordinasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Timur. Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 4 hingga 5 Maret 2019. Dengan dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi pada Senin (4/3) malam di Balai Mufakat.
Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Berau, Muharram, Wakil Bupati, Agus Tantomo, Ketua DPRD, Syarifatul Syadiah, unsur FKPD, Kepala OPD serta seluruh Kepala Badan Kesbangpol dari masing-masing kabupaten/kota di Kaltim.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam merumuskan program kerja Kesbangpol di Kaltim. Sekaligus membahas mengenai isu-isu terkini terkait perkembangan di daerah dalam menghadapi pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak tahun 2019 ini.
Ketua Panita, Ahmad Ismail menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari. Dan untuk kegiatan inti akan diselengarakan di Pulau Derawan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan kebijakan terkait langkah-langkah yang akan diambil dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada di masing-masing daerah.
“Sesuai dengan tema kegiatan kita ini ‘Dalam Rangka Pencegahan Konflik Sebagai Upaya Bela Negara Untuk Mensuskseskan Pemilur Serentak tahun 2019’. Dalam pelaksanaanya menghadiri narasumber dari Dirjen Polhukam Kementerian Dalam Negeri,” jelasnya.
Kegiatan ini merupakan langkah pertama dalam menghadapi situasi konflik yang akan terjadi pada pelaksanaan pemilihan umum mendatang. Bupati Muharram menyampaikan bahwa saat ini sudah mulai muncul konflik kecil yang ada di masyarakat terutama di media sosial. Tentu diharapkan harus ada antisipasi dini untuk mengatasi sehingga tidak menjadi lebih besar dan melibatkan banyak pihak.
“Melalui rakor ini kita mampu menghasilkan keputusan bersama yang akan dilaksanakan oleh seluruh pihak,” katanya.
Menurutnya, perkembangan yang terjadi di media sosial perlu disikapi dengan bijak. Dengan banyaknya ujaran kebencian yang beredar membuat masyarakat menjadi terpecah belah. Hal ini lah yang perlu menjadi perhatian utama sebagai isu yang harus diantisipasi.
Sementara Wagub Kaltim, Hadi Muyadi menegaskan bahwa isu agama, suku dan bahasa menjadi faktor yang sangat rawan untuk digunakan dalam memecah belah. Hal ini terbukti dengan perpecahan negara-negara luar karena isu tersebut. “Kita tidak boleh main-main terhadap masalah ini. Mari kita pertahankan negara yang memiliki keanekargaman suku, budaya dan bahasa ini agar tetap menjadi satu keutuhan,” pungkasnya. (hms5)
0 comments :
Post a Comment