TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Bupati Muharram berencana untuk memaksimalkan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bujangga menjadi salah satu objek wisata dalam kota. Dalam pengelolaanya nanti, TPA Bujangga akan menjadi wisata edukasi yang bisa didatangi masyarakat khususnya para pelajar terkait pengelolaan sampah yang dilakukan di sana.
Muharram mengatakan bahwa rencana ini muncul untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh masyarakat. Sekaligus menunjukkan bahwa TPA tidak selamanya menjadi lokasi jorok dan bau yang harus dijauhi. Namun dapat juga menjadi lokasi yang layak dikunjungi oleh masyarakat tanpa merasakan kotor dan bau.
Pengelolaan TPA sebagai lokasi wisata ini juga dapat dilihat di beberapa kota besar. Muharram mengatakan bahwa pengelolaan TPA Bujangga menjadi lokasi wisata ini sangat dimungkinkan dan layak. “Minimal ada kunjungan pelajar setiap minggunya ke TPA ini. Mereka bisa mempelajari mengenai pengolahan sampah,” ujarnya.
Dengan dikunjungi para pelajar ini, Muharram mengatakan target yang ingin dicapai yaitu dengan menanamkan rasa kepedulian kepada generasi muda dalam menjaga kebersihan di lingkungan. Sehingga dengan adanya rasa ini menjadi budaya yang tertanam ke masyarakat. Dan lingkungan ini dapat terjaga bersih dan sehat. “Mereka akan lebih peduli terhadap sampah yang berserakan. Begitu juga dengan membuang sampah. Setelah mereka tahu bagaimana pengelolaan di TPA,” tegasnya.
Saat ini disampaikannya, Pemerintah Daerah terus berbenah dalam pengelolaan sampah di TPA Bujangga. Muharram menilai bahwa TPA Bujangga pun masih sangat layak untuk dikelola dalam waktu beberapa puluh tahun lagi. Mengingat lahan yang saat ini terpakai masih sebagian kecil saja. Dimana total lahan di TPA Bujangga seluas 13 hektar, semetnara yang baru terpakai hanya 80x80 meter persegi. “Jadi ini masih bisa dimanfaatkan untuk 20 tahun mendatang,” ungkapnya.
Dengan lahan yang sangat luas ini, ia mengatakan bahwa banyak hal yang masih bisa dikembangkan di sana. Namun ia memastikan, agar pengelolaan di TPA Bujangga tidak akan menganggu masyarakat dengan mengeluarkan polusi udara yang bau dan tercemar. “Ini yang selalu kita jaga, agar tidak terjadi polusi udara kemana-mana. Kita harap rencana untuk menjadikan objek wisata dapat terlaksana,” pungkasnya. (hms5)
0 comments :
Post a Comment