TANJUNG REDEB, PORTALBERAU - Calon jamaah haji mengikuti tes kebugaran fisik yang diselengarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau bekerja sama Kementerian Agama (Kemenag) Berau, Sabtu (23/3). Tes kebugaran yang dilakukan ini untuk mempersiapkan calon jamaah haji dalam melatih fisiknya sebelum melakukan keberangkatan ke tanah suci.
Kepala Dinkes Berau, Totoh Hermanto mengatakan bahwa sehat belum tentu bugar. Karena bisa saja sehat tidak ada keluhan tapi belum tentu mampu melaksanakan aktivitas fisik. “Sehingga kebugaran ini perlu dilatih untuk mempersiapkan fisik dan mental,” ujarnya.
Dijelaskan Totoh bahwa selama ini tidak ada tes kebugaran yang diikuti para calon jamaah haji. Sehingga mengakibatkan masih banyak calon jamaah haji yang mengalami sakit ketika menjalankan ibadah di tanah suci. Sehingga diperlukan adanya pembekalan sebelum calon jamaah ini berangkat. “Tentu sangat rawan bagi calon jamaah haji ini, dilihat dari kondisi cuaca yang berbeda di sana. Sehingga diperlukan tes kebugaran ini. Kita bersyukur dengan adanya tes kebugaran ini bisa mengurangi dan antisipasi terkena penyakit bagi calon jamaah haji nantinya,” jelasnya.
Tes kebugaran ini, para calon jamaah haji mengikuti pelatihan lari. Kemudian akan diukur kondisinya setelah berlari, mulai dari denyut nadi hingga detak jantung. Tes kebugaran yang dilakukan ini juga sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan nomor 15 tahun 2016. “Dalam tes kebugaran ini kami mengukur apakah calon jamaah haji benar-benar mampu secara kesehatan. Pengukuran kesehatan dan kebugaran ini wajib dilaksanakan. Dan kita juga telah memberikan pembekalan kepada Dinkes Berau untuk melakukan tes ini,” ujar Totoh.
Setelah dilakukan tes kebugaran ini, Dinkes akan menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Kemenag. “Tetap yang menentukan apakah calon jamaah ini istithaah atau tidak dari Kemenag, namun rekomendasi kesehatan dari Dinkes,” jelasnya.
Sementara Wakil Bupati Agus Tantomo yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa dalam istithaah ini ada empat yang dinilai, melaksanakan rukun haji tanpa bantuan orang lain dan alat, jika ada penyakit tertentu akan ditunda dulu, jika ada penyakit yang diderita harus disembuhkan dulu serta mengidap penyakit menular.
“Masalah kesehatan menjadi utama karena sudah menjadi ketentuan istithaah,” katanya. (hms5)
0 comments :
Post a Comment