TANJUNG REDEB, PORTALBERAU - Dinas Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Pengendalian Penduduk dan perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau kembali mengelar pembinaan pusat informasi konseling (PIK) Remaja. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini dibuka oleh Assisten II Setkab Berau, Mansyah Kelana, Rabu (10/4) di Hotel Grand Parama.
Kepala DPPKBP3A, Rohaini dalam laporan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahun yang dilaksanakan. Diharapkan agar kegiatan ini memberikan dampak positif dalam pencegahan kenakalan remaja. Mengingat tantangan besar yang dihadapi pemerintah saat ini dalam mempersiapkan generasi emas. Sehingga perlu adanya sosialisasi secara masif kepada generasi-generasi muda saat ini.
“Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 100 dari seluruh kecamatan atau 31 kelompok PIK Remaja dari jalur pendidikan dan masyarakat. Mereka akan diberikan pembekalan terkait pernikahan dini, generasi berencana dan bahaya seks bebas dan napza. Diharapkan informasi yang didapatkan ini bisa disebarkan kepada yang lainnya. Satu peserta harus bisa menyampaikan informasi kepada lima orang atau sebagai publik relation. Sehingga penyebaran informasi cepat dan mencakup banyak generasi lainnya,” ujar Rohaini.
Rohaini menjelaskan bahwa kegiatan ini menghadirkan narasumber dari BKKBN. Melalui kegiatan ini pihaknya berharap agar mewujudkan generasi berencana yang matang dan mencapai generasi emas. “Banyak kegiatan yang akan diikuti peserta dalam kegiatan ini. Pemerintah akan terus melakukan sosialisasi kepada seluruh generasi muda,” tegasnya.
Sementara Assisten II Setkab Berau, Mansyah Kelana membacakan sambutan Bupati Berau, Muharram menyampaikan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga (KKBPK) secara khusus merupakan dukungan dalam mewujudkan nawacita ke-5 yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
Untuk menciptakan generasi yang lebih baik dan berkarakter, diperlukan adanya suatu gerakan revolusi mental yang dilaksanakan melalui internalisasi nilai-nilai esensial yang dimulai dari individu, keluarga dan masyarakat.
“Jumlah pendudukan usia 10-24 tahun di Indonesia saat ini mencapai 66,3 juta jiwa ata 25,6 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah yang sangat besar ini menjadi aset yang luar biasa apabila dikelola dengan baik. Karena ditangan remaja saat ini lah nasib bangsa kedepannya,” pungkasnya. (hms5)
0 comments :
Post a Comment