TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemerintah Kabupaten Berau berencana untuk membantu Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) dalam memenuhi sejumlah fasilitas yang ada. Dimana saat ini STIPER masih memerlukan fasilitas laboratorium ruangan dan lapangan. Hal ini pun merupakan usulan yang disampailkan pada saat Musrembang lalu.
Melihat kondisi terkini STIPER Berau, Bupati Berau, Muharram melakukan tinjauan langsung ke sana, Selasa (14/5). Tinjauan ini untuk melihat apa saja fasilitas yang masih kekurangan di sana. Sehingga pemerintah kabupaten dapat mempertimbangan dalam pemberian bantuan nantinya.
Pada kesempatan tersebut, Muharram menyampaikan bahwa dengan adanya STIPER ini tentu membantu pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian. Dimana potensi sektor ini masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan dan dimaksimalkan lagi. Dengan kondisi lahan yang masih sangat luas tentu memberikan peluang dalam mengembangkan sektor ini.
"Melalui STIPER kita harapkan menghasilkan sumber daya manusia yang siap mengelola potensi ini,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa dalam pengembangan SDM ini diharapkan STIPER bisa mengarahkan pada pengembangan kemampuan para mahasiswa menghadapi kondisi yang sesuai dengan di lapangan.
“Harus lebih banyak praktik daripada teori. Tentu dalam mewujudkan hal ini diperlukan fasilitas pendukung, seperti laboratorium. Pemerintah berkomitmen untuk membantu dalam pemenuhan ini,” tegasnya.
Muharram juga berharap agar lulusan STIPER ini tidak berpatokan hanya pada pekerjaan di pemerintahan ataupun perusahaan saja. Namun dapat berusaha sendiri bahkan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan potensi pertanian yang masih besar, tentu target ini diyakini dapat tercapai.
Sementara Ketua STIPER Berau, Ardiansyah menyampaikan saat ini STIPER Berau telah terakreditasi B. Dimana pada bulan Februari lalu jurusan Agro Teknologi terkareditas B dan April jurusan Agri Bisnis kembali terakreditasi B. Menyikapi hal tersebut, tentu banyak pembenahan yang harus dilakukan STIPER salah satunya pemenuhan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.
“Karena sekarang ini aturannya sudah berubah. Akreditasi itu dilihat dari serapan dari lulusan perguran tinggi. Jika banyak yang menganggur tentu bakal menurunkan akreditasi kita. Oleh karena itu perlunya peran dari pihak-pihak terkait seperti perusahaan dan pemerintah untuk bisa bersinergi memberikan dukungan,” pungkasnya. (hms5)
0 comments :
Post a Comment