TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kemunculan retail nasional Alfamidi di Kabupaten Berau menuai pro dan kontra dari masyarakat Berau.
Sejumlah masyarakat yang menolak dengan mengatasnamakan sebagai Forum Pedagang Sembako Berau (FPSB), melakukan aksi demonstrasi menyampaikan keluhan mereka di depan gerai Alfamidi, Jalan Murjani II, beberapa waktu lalu.
Menyikapi hal itu, beberapa anggota DPRD Berau, khususnya dari Komisi II, menyampaikan pendapat mereka terkait kehadiran Alfamidi di Berau.
Eli Esar Kombong, Feri Kombong serta Edy Santosa, yang ditemui Portal Berau di ruang kerjanya, Senin (22/7/2019), kompak menyatakan penolakannya terhadap kemunculan Alfamidi dan waralaba sejenisnya di Berau.
"Pasti akan mati usaha-usaha pedagang yang kecil, toko kecil pasti akan kalah bersaing," ujar ketiga wakil rakyat tersebut.
Potensi Alfamidi mematikan usaha kecil rakyat yang sejenis tersebut, disebutkannya akan sangat besar terjadi, sebab Alfamidi menyuplai barang dari pihaknya sendiri sehingga harga yang dikenakan bisa jauh lebih murah dibanding toko-toko maupun minimarket lokal yang ada saat ini.
Selain itu, kemunculan Alfamidi juga dianggap tidak memberikan peningkatan berarti dari sisi ekonomi masyarakat, justru dinilai akan membuat banyak toko dan minimarket kolaps.
"Penyerapan tenaga kerja oleh pihak Alfamidi tidak akan sebanding dengan banyaknya usaha masyarakat yang akan kolaps nantinya. Ini tentu tidak sehat, ini monopoli pasar," ungkap Eli Esar Kombong.
"Dia ini ibaratnya parasit, ketika dia muncul maka yang lain akan mati," tambah Edy Santosa.
Tak hanya itu, ketiga wakil rakyat ini juga mempertanyakan perihal izin masuknya retail nasional yang pernah mendapat penolakan serupa pada masa pemerintahan mantan Bupati Berau, Makmur HAPK.
"Seharusnya pemerintah kita memberikan pelatihan kepada para pedagang kecil untuk mengelola toko mereka menjadi lebih menarik, jadi tidak harus ada Alfamidi dan sejenisnya masyarakat bisa merasakan berbelanja dengan nyaman," tambah Edy Santosa.
"Intinya masyarakat kita belum siap bersaing dengan para kapitalis," tandasnya. (*/Tim)
0 comments :
Post a Comment