Foto by : Thepicta.com |
SAMARINDA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kaltim Ir Frederik Bid mengimbau masyarakat
Kaltim agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrim seperti angin
topan maupun hujan badai yang menyebabkan terjadinya tanah
longsor dan banjir bandang, seperti melanda beberapa wilayah di
Indonesia.
Dikatakan, terkait bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Tanah Air,
diminta semua BPBD kabupaten/kota tetap waspada dan siaga bencana.
Apalagi sekarang ini sudah memasuki musim hujan yang diperkirakan sampai
bulan Januari mendatang. Dikatakan, walaupun Provinsi Kaltim tidak
masuk dalam radius badai yang telah melanda beberapa wilayah di
Indonesia, namun semua BPBD kabupaten/kota harus tetap siaga melakukan
pemantauan dan antisipasi.
"Musim hujan yang melanda beberapa daerah di Indonesia, termasuk
Kaltim bisa saja menimbulkan bencana yang tidak diduga, antara lain
tanah longsor dan banjir bandang. Oleh karena itu, masyarakat Kaltim harus
tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana tersebut,"
pesan Frederik Bid di Pendopo Lamin Etam, Senin (4/12).
Menurut Frederik, bencana yang ditimbulkan akibat musim hujan tidak bisa
diprediksi kapan terjadi, sehingga perlu upaya bersama untuk mengantisipasi
terjadinya bencana, baik itu angin kencang, banjir maupun tanah longsor yang
datangnya bisa secara tiba-tiba.
"Kita semua perlu menyadari bahwa kondisi alam dan lingkungan dewasa
ini sudah banyak berubah, sehingga perlu langkah dan upaya untuk mengantisipasi
terjadinya bencana," jelasnya. "Apalagi, sekarang sudah memasuki
musim hujan sehingga kami mengimbau masyarakat senantiasa meningkatkan
kewaspadaan terkait kemungkinan bencana yang disebabkan curah hujan tinggi dan
angin kencang," papar Frederik.
Ditambahkan, pemanasan global menghasilkan dampak perubahan iklim dan cuaca
yang tidak beraturan, degradasi sumber daya alam dan lingkungan menimbulkan
berbagai fenomena alam yang memicu terjadinya bencana. Mengantisipasi
bencana yang dapat timbul di musim hujan, perlu dilakukan koordinasi dan
sinergi semua pihak untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Khusus kabupaten/kota yang sudah memiliki BPBD bisa menyiapsiagakan
Desa Tangguh Bencana dan membangun sistem penanggulangan bencana secara
sinergi, terencana, terpadu dan berkesinambungan, sehingga apabila terjadi
bencana bisa secepatnya ditanggulangi," ujar Frederik. (mar/sul/ri/humasprov)
Sumber : http://www.kaltimprov.go.id
0 comments :
Post a Comment