TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Sektor perkebunan menjadi salah satu proritas dari
Pemerintah Kabupaten Berau untuk dikembangkan. Dimana sektor ini
memiliki potensi besar untuk dimaksimalkan sebagai bagian dalam
mendukung pendapatan daerah.
Hal tersebut disampaikan Bupati Muharram
dalam seminar kajian rantai pasok, fiskal dan dana desa untuk mendukung
kelapa sawit berkelanjutan di Berau, Kalimantan Timur, Rabu (23/5) di
Ballroom Hotel Bumi Segah.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Muharram memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan studi yang telah dilakukan. Dimana hasil yang telah disampaikan bakal menjadi bahan Pemkab dalam mengambil kebijakan untuk disatu sisi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan disisi lain perlu mempertahankan kelestarian sumber daya alam.
Pada kegiatan ini ada tiga jenis studi yang disampaikan yaitu kebijakan fiskal, studi rantai pasok dan kajian dana desa. Untuk kebijakan fiskal selama ini pendapatan fiskal lebih banyak diperoleh pusat dibandingkan pendapatan kabupaten. Padahal resiko lingkungan, sosial dan budaya lebih banyak dirasakan pemkab. Menurut Bupati Muharram, hal tersebut harus dievaluasi kembali sehingga pemerintah daerah bisa lebih menikmati hasil ini lebih maksimal.
Bupati Muharram juga meminta agar studi yang dilakukan lebih memperdalam bagaimana menjawab permasalahan yang dihadapi petani plasma yang selama ini tidak terlalu terlihat peningkatan kesejahteraannya dibandingkan petani mandiri.
Mengatasi persoalan ini sendiri, disampaikannya bahwa pemerintah memiliki rencana dalam mengandeng investor untuk membangunkan pabrik kelapa sawit yang akan menampung seluruh hasil para petani.
“Ini
masih menjadi evaluasi kita. Apakah pengusaha ini bisa membangun pabrik
tanpa harus memiliki kebun sendiri. Kalau ini bisa akan sangat
menguntungkan, karena pabrik yang dibangun akan menampung hasil dari
para petani. Sehingga tidak ada lagi yang namanya permainan harga di
tengkulak,” jelasnya.
Dalam perkembangannya kelapa sawit menjadi salah satu primadona yang masih mendominasi perkebunan. Dari data yang diproleh di Dinas Perkebunan Kabupaten Berau, ada enam komoditas yang menjadi unggulan di Bumi Batiwakkal, diantaranya kelapa sawit, kelapa, karet, kakao, lada dan kopi.
Untuk perkebunan kelapa sawit, Dinas Perkebunan mencatat pada tahun 2010 luas tanam hanya 639 hektar dengan rata-rata produksi 16,87 ton/ha/tahun. Dalam lima tahun kedepan, angka ini mengalami lonjakan cukup tinggi, di tahun 2016 luas tanam kelapa sawit mencapai 31.923 hektar dengan rata-rata produksi 19 ton/ha/tahun. (humas pemda berau)
0 comments :
Post a Comment