TANJUNG
REDEB, PORTALBERAU- Dinas Koperasi Perindustrian dan
Perdagangan (Diskoperindag), menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah
(Dekranasda) Berau, menggelar pelatihan pembuatan desain dan pewarnaan tenun
dan batik khas Berau.
Pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Exclusive
Palmy, Jalan SA Maulana, Tanjung Redeb, Rabu (24/10/2018), mendatangkan
penyuluh dari Provinsi Kalimantan Timur, yang secara khusus membidangi desain
berbagai seni kerajinan seperti batik, tenun, anyaman, rotan, manik, hingga ukiran
kayu.
Pelatihan tersebut diikuti sebanyak 20
orang penenun yang berasal dari berbagai kecamatan, seperti Teluk Bayur, Gunung
Tabur, dan Sambaliung.
Adapun motif serta desain tenun dan
batik milik Berau, menurut Supriyadi, yang merupakan penyuluh pada pelatihan
tersebut, sudah cukup menarik. Namun motif dan desain bisa terus dikembangkan
dengan sentuhan kreasi dan inovasi. Salah satu yang ia soroti ialah motif
kembang kangkung yang dinilainya memiliki kemiripan dengan motif di beberapa
daerah lain.
Selain itu, menurutnya saat ini motif
tenun yang ada masih didominasi dengan motif dari Nusa Tenggara Timur. Sehingga
untuk memunculkan motif daerah Berau, menurutnya perlu pengembangan dari sisi
artistik ciri khas Kalimantan Timur, salah satunya memuat unsur kebudayaan suku
Dayak.
“Tenun yang ada saat ini masih belum
maksimal memunculkan motif khas Berau sendiri, mungkin karena penenun yang ada juga
mayoritas berasal dari NTT. Padahal kita bisa memuat unsur Dayak Kenyah, Dayak
Punan atau Dayak Sagai dalam motif tenun,” ujarnya.
Dengan demikian, dikatakan Supriyadi,
akan muncul desain baru yang memuat ciri khas Berau sendiri. Sehingga motif
tenun tidak terkesan monoton dan lebih berwarna ciri khas daerah Berau.
“Kalau ini terus dikembangkan, nantinya
pasti akan muncul nama-nama tenun baru, misalnya Keramang Jangang (Jangang yang
merayap) atau Kalung Kelawit (dalam bahasa Dayak Kenyah berarti saling
bersambung atau tidak pernah terputus),” lanjutnya.
Usai mendapat bekal pengetahuan selama
satu hari, pelatihan dilanjutkan pada Kamis (25/10/2018), guna mempraktekkan
langsung bagaimana cara membuat desain dan motif baru pada kain tenun, di Rumah
Tenun Mamabe, Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Sambaliung.
Kepala Diskoperindag Berau, Wiyati,
mengungkapkan kegiatan pelatihan tersebut merupakan program Diskoperindag
Provinsi Kaltim yang bertujuan agar setiap daerah khususnya di Berau, mampu
menghasilkan produk kerajinan sendiri, baik berupa tenun dan batik yang kerap
menjadi buah tangan para wisatawan yang berkunjung ke Berau.
Melalui pelatihan singkat tersebut juga,
ia mengharapkan para peserta mampu menghasilkan kain tenun maupun batik berciri
khas Berau yang menarik.
“Sebelumnya, beberapa diantara peserta
sudah pernah kita ajak untuk melihat langsung proses pembuatan batik dan tenun
di Yogyakarta, bahkan mengikuti pameran kerajinan di Jakarta beberapa waktu
lalu. Semoga lewat pelatihan ini, mereka kembali bersemangat untuk belajar
membuat serta menghasilkan produk tenun dan batik dengan motif yang lebih
menarik,” harapnya. (Tim)
0 comments :
Post a Comment