TANJUNG
REDEB, PORTALBERAU- Jelang pelaksanaan Pemilihan
Presiden dan Legislatif tahun 2019 mendatang, Pemkab Berau rutin melakukan
sosialisasi terhadap masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan
serta kekompakan. Bupati Muharram pun selalu menyerukan agar seluruh masyarakat
khususnya paguyuban dan organisasi masyarakat (Ormas) dapat menjadi contoh
dalam menjaga stabilitas keamanan di Bumi Batiwakkal.
Hal
tersebut ditegaskan Bupati Muharram dalam dialog bersama Ormas, Paguyuban dan
Lembaga Adat, Rabu (23/10/2018), di Balai Mufakat. Kegiatan yang mengambil tema
'Bersama Membangun Bumi Batiwakkal, Sukseskan Pileg dan Pilpres 2019 Damai' ini
dihadiri oleh ratusan undangan yang berasal dari paguyuban, ormas, tokoh
masyarakat dan adat, serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Muharram
menyampaikan bahwa membangun daerah tentu harus diimbangi dengan persatuan dan
kesatuan yang terjalin di masyarakat. Tanpa hal tersebut, tentu pemerintah akan
kesulitan untuk mewujudkan pembangunan yang maksimal. Dalam mewujudkannya maka
seluruh elemen masyarakat bertanggungjawab dan berkewajiban untuk berperan
serta menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing tanpa memandang perbedaan.
“Harapan
saya ke depan sebagai pemimpin daerah ini agar seluruh suku, agama dan adat
yang ada di sini dapat hidup rukun dan damai. Tidak ada lagi singgungan satu
sama lain. Kita juga akan menikmati kehidupan sosial yang tentram tanpa adanya
perselisihan di tengah perbedaan ini,” katanya.
Ia
menegaskan tahun politik saat ini sangat rawan terjadinya singgungan dan
gesekan di masyarakat. Perbedaan pilihan ditambah dengan tindakan-tindakan
provokatif dari oknum tak bertanggungjawab membuat gesekan ini dapat menjadi
hal yang membahayakan kondusifitas. Muharram pun mengajak untuk menghindari
hal-hal seperti itu. “Jangan sampai kita terpecah belah hanya karena adanya
perbedaan,” tegasnya.
Dalam
menjaga perdamaian ini, ada tujuh hal yang ditekankan, yaitu semua suku dan
etnis saling menghargai, agama dan keyakinan harus dihormati, paguyuban bisa
memberikan suasana aman, penegak hukum dapat melaksanakan tugasnya tanpa
membeda-bedakan, masyarakat harus paham hukum, jadikan hukum sebagai patokan
bersama dan terakhir masyarakat mengerti akan hak dan kewajibannya.
“Kalau ini
dapat terlaksana saya yakin kedamaian ini tercipta. Tidak ada lagi yang
bertentangan,” pungkasnya. (Tim/humaspemdaberau)
0 comments :
Post a Comment