Sumber foto : Mongabay
TANJUNG
REDEB, PORTALBERAU- Wacana pemindahan Hiu Paus (Whaleshark) dari
perairan Berau ke Taman Impian Jaya Ancol, juga ditanggapi oleh peneliti
dari Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), Danielle Kreb. Dihubungi
melalui telepon Whatsapp, dirinya pun mengaku tidak setuju dengan
adanya wacana tersebut.
Sebagai
peneliti yang sudah berkecimpung di Indonesia sejak 18 tahun lalu, dan
sudah melakukan penelitian di perairan Berau sejak 1999, ia menjelaskan
jika hewan yang merupakan spesies ikan terbesar di dunia ini, sudah
terbiasa dengan habitat atau tempat hidupnya yang merupakan lautan
lepas, dimana Whale Shark ini juga sering bermigrasi, sesuai dengan
keberadaan ketersediaan makanannya.
"Banyak
faktor yang tidak mendukung jika Whale Shark ini dipindahkan dari
habitatnya. Selain terbiasa di lautan luas tanpa batas, ikan terbesar
ini juga sangat sulit berkembang biak. Jangka waktu untuk kawin saja
harus menunggu sampai 40 tahun, itupun di habitat aslinya. Nah,
bagaimana kalau dipindahkan? Sudah pasti Hiu Paus ini tidak akan bisa
berkembang biak dengan baik," jelasnya kepada portalberau.com, Jumat (16/3/2018).
Selain
itu, jenis Whale Shark Betina justru yang paling susah menyesuaikan
kondisi dengan tempat baru. Jika dipaksa, menurutnya bisa saja ikan akan mengalami stress,
sehingga nafsu makan pun hilang dan yang terburuk akhirnya mengalami kematian.
"Bisa-bisa
nanti Whale Sharknya belum bisa berkembang biak malah sudah mati duluan
kan. Dan tidak bisa dipungkiri jika si Hiu Paus ini tetaplah seekor
ikan Hiu, yang pada suatu waktu tertentu bisa saja merasakan
ketidaknyamanan ketika terkena sentuhan manusia. Sedangkan kalau di
akuarium atau konservasi, pasti ada waktunya hal tersebut terjadi, yang
membuat Hiu Pausnya kehilangan kontrol dan mudah tertekan," tambahnya.
Meskipun
waktu hidupnya bisa mencapai 100 tahun, tetapi bukan tidak mungkin akan
memendek jika Whale Shark tersebut sering mengalami stress dan
ketidaknyamanan di tempat yang bukan habitatnya. Dan perairan Berau yang
selama ini menjadi habitatnya, pastinya memiliki sesuatu yang membuat
Hiu Paus tersebut betah di sana.
"Plankton,
yang merupakan makanan Whale Shark ini, kemungkinan besar banyak
tersedia di perairan Berau, sehingga rombongan Hiu Pausnya betah. Kalau
dipindahkan ke Ancol, bagaimana dengan penyediaan makanannya nantinya?," ujarnya.
Menurut wanita
kelahiran Belanda yang akrab disapa Danielle ini, jika memang pihak
Taman Impian Jaya Ancol tertarik untuk melakukan penelitian, riset,
maupun edukasi, tidak harus memindahkan Whale Shark dari habitatnya. Dan
banyak alternatif lain yang bisa dilakukan dalam rangka pengenalan si
Hiu Paus ke wisatawan, misalnya dengan pamflet, penyediaan informasi
secara detil tentang Whale Shark, yang tentunya bisa memberikan rasa
penasaran bagi wisatawan untuk berkunjung ke Berau.(Tim)
0 comments :
Post a Comment