![]() |
Foto By: Media Indonesia |
“Saya mohon ijin minta tolong Pak Bupati, Pak Walikota, Pak Wakil, Bapak sering tengok-tengok Dukcapilnya”, kata Zudan di acara Pencanangan Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), di Manado, kemarin. Acara itu sendiri yang dihadiri para bupati dan Walikota, serta dan Kepala Dinas Dukcapil se-Sulut.
Sementara kepada para kepala dinas kependudukan, Zudan meminta agar kantor kependudukan dibuat senyaman mungkin. Sehingga masyarakat yang ingin dilayani merasa betah. Pun ketika kepala daerah mengunjungi, bisa merasa nyaman.
"Jadi saya minta tolong kantornya dibaguskan, layanannya juga dibaguskan" katanya.
Zudan menambahkan perhatian kepala daerah sangat penting untuk meningkatkan kinerja dinas kependudukan. Kunjungan ke kantor dinas juga untuk mematahkan, apakah layanan Adminduk yang dilakukan berjalan baik atau tidak. Sehingga kepala daerah bisa tahu, bila memang ada hambatan atau kendala. Dengan begitu bisa diambil langkah mengatasi itu.
"Pelayanan Dukcapil yang baik untuk menunjukkan kehadiran negara. Ini cermin kehadiran negara (melalui) Puskesmas, rumah sakit, Dukcapil, PTSP. Katakanlah saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya, kalau kantor Bappeda jelek itu tak apa-apa, karena itu tak ngurusin rakyat secara langsung" katanya.
Intinya, kata Zudan, semua kantor pemerintahan memiliki penampilan yang bagus dan didukung pelayanan yang sama baiknya. Sehingga negara memang dianggap hadir masyarakat. Sebab indikator dirasakannya kehadiran negara adalah lewat pelayanan publiknya.
"Kehadiran negara harus ditunjukkan melalui pelayanan publik," katanya.
(HUMAS/OTK)
0 comments :
Post a Comment