-->

Mantapkan Sistem Pelayanan, Staf Kampung Ikuti Pelatihan Pemetaan Lahan

Posted by marta on 4 February 2018

Suasana pelatihan pemetaan lahan yang diikuti staf dan pemuda Karang Taruna Kampung Labanan Makmur, Teluk Bayur, beberapa waktu lalu.

TELUK BAYUR, PORTALBERAU- “Belajar itu bukan hanya di bangku kuliah, belajar itu bisa dimana saja,” begitu kata Kepala Kampung Labanan Makmur, Kecamatan Teluk Bayur, Mupit Datusahlan, disela-sela kegiatan pelatihan pemetaan lahan, yang diikuti sejumlah staf kampung dan pemuda Karang Taruna, beberapa waktu lalu.

Pelatihan pemetaan lahan yang dilaksanakan di aula serbaguna Kantor Kepala Kampung Labanan Makmur tersebut, merupakan yang pertama kali dilakukan pada masa kepemimpinannya. Pelatihan tersebut berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 17.00 Wita.

Adapun tujuan pelatihan yang merupakan bagian dari program sekolah rakyat yang mulai digencarkan Kampung Labanan Makmur ini, salah satunya untuk memperkenalkan kegunaan dan cara mengoperasikan alat Global Positioning System (GPS) yang kerap digunakan dalam melakukan pemetaan lahan.

Persoalan peta dan batas lahan, menurut Kepala Kampung lulusan S2 Universitas Negeri Pahang, Malaysia, ini merupakan persoalan klasik yang sering terjadi di kampung kelahirannya maupun wilayah lain yang ada di Kabupaten Berau. Namun, untuk menyelesaikan sengketa terkait lahan, tidak serta merta dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan GPS. 

“Kita sering jumpai permasalahan dalam masyarakat soal tanah, itu berkaitan dengan peta dan luasan lahan. Sebenarnya ada kesalahan berpikir kita yang selama ini menganggap alat GPS sebagai hakim untuk menyelesaikan konflik tanah. Padahal sebenarnya, alat GPS sendiri belum bisa menjadi hakim. Dia hanya sebatas alat bantu untuk mengurangi konflik di masyarakat,” ujarnya. 

Dengan adanya pelatihan pemetaan lahan menggunakan GPS, diakuinya memang bukan lantas mengandalkan alat tersebut untuk menyelesaikan konflik tanah yang ada. Namun, masih ada beragam alat ukur yang lebih akurat dan dapat menjadi hakim atas luas dan batas lahan. Pelatihan tersebut diberikan agar para staf kampung maupun masyarakat yang tergabung dalam pemuda Karang Taruna dapat memahami cara kerja GPS dalam menentukan batas lahan.

“Ada alat yang berkemampuan lebih detail dalam memetakan lahan, bahkan sampai batas atau patok tanah dalam satuan milimeter. Itu baru alat yang bisa kita gunakan sebagai hakim. Kalau GPS selama ini memang alat yang umum digunakan setiap kampung, namun keakuratannya masih kurang,” jelasnya.

Lanjut Mupit, dengan pelatihan tersebut diharapkan para staf maupun peserta lain yang telah mendapat pelatihan mampu untuk meningkatkan kapasitas pengetahuannya dalam hal pemetaan lahan. 

“Ke depan ini akan sangat berguna dalam proses pelayanan pembuatan surat oleh kampung, atau dalam hal pengukuran, meski belum bisa dikatakan akurat namun setidaknya teman-teman sudah mengenal kegunaan juga cara mengoperasikannya, yang kemudian nanti dapat ditingkatkan ke jenjang lebih tinggi sebagai tenaga profesional negara,” tandasnya. (Tim)

» Terimakasih telah membaca: Mantapkan Sistem Pelayanan, Staf Kampung Ikuti Pelatihan Pemetaan Lahan

Related Posts

Portal Berau Updated at: February 04, 2018

0 comments :

Post a Comment