TANJUNG REDEB, PORTALBERAU-
Rabu (2/5/2018), puluhan karyawan PDAM Tirta Segah mendatangi Kantor Bupati
Berau. Karyawan mendesak Bupati Berau, Muharram, mencopot Adief Mulyadi sebagai
Direktur PDAM Tirta Segah.
Berembus kabar, karyawan PDAM
tidak puas dengan kepemimpinan Adief yang dinilai kurang maksimal, khususnya terhadap
karyawan internal kantor.
Menanggapi hal tersebut,
Muharram, memang sempat menolak wawancara bersama media, namun setelah
memanggil langsung Adief pada hari yang sama, Muharram kemudian mengungkapkan
beberapa aspirasi karyawan PDAM yang ia terima.
“Karyawan ini mungkin
mengkhawatirkan terkait masa depan mereka, seperti persoalan kenaikan pangkat,
golongan dan gaji berkala. Sebab saat ini memang Adief mengakui sedang
melakukan pembenahan administrasi terkait kenaikan pangkat dan gaji, menurut
dia ada beberapa yang harus dibuatkan aturan terkait hal-hal itu,” jelasnya
dihadapan awak media.
Selain itu, karyawan juga
merasa pembenahan administrasi itu tidak perlu dilakukan, sebab telah diatur
dalam Permendagri. Namun Adief berdalih, pembenahan administrasi tersebut
dilakukan agar tidak terdapat kekeliruan dalam kenaikan pangkat maupun gaji.
“Persepsi karyawan ini
bertolakbelakang dengan Adief yang menginginkan aturan bari diinternal mereka,
karena menurut dia kenaikan pangkat kadang tidak sesuai. Itu kenapa dia tidak
langsung tandatangani semua proses yang sedang berjalan saat ini,” lanjutnya.
Muharram juga menyatakan pembenahan
administrasi dengan membuat regulasi internal terkait kenaikan pangkat dan
gaji, tidak perlu dilakukan jika memang telah diatur melalui Permendagri.
Sehingga dalam persoalan ini,
Muharram menugaskan Asisten II Pemkab Berau, Mansyah Kelana, untuk turun tangan
sebagai plt Direktur PDAM Tirta Segah, sejak Kamis (3/5/2018). Hal itu
dilakukan sebagai upaya rekonsiliasi serta pendekatan kepada karyawan PDAM
untuk menemukan titik permasalahan sesungguhnya.
“Kebetulan Adief sebelumnya juga
sudah mengajukan cuti, dan selama cuti akan digantikan Asisten II. Masanya
sampai 15 hari kerja. Dalam masa itu kita juga sambil mencari tahu apa
sebenarnya yang terjadi,” ucapnya.
Selain itu, ia juga berpesan
kepada Adief, dalam masa cuti untuk melakukan pembenahan diri agar menjadi
lebih baik lagi.
“Saat ini kita cooling down dulu. Saya juga bilang ke
Adief, dalam waktu cuti ini beristirahat sekaligus melakukan pembenahan. Mana tahu
ada hal-hal yang dinilai karyawan tidak demokratis dalam memimpin, ada yang
kurang disukai karyawan, lakukan pembenahan. Kalau memang salah, ya minta maaf
dan meluruskan. Dan kalau nanti ternyata memang tidak memungkinkan untuk
diteruskan, kita akan cari solusi lain, tapi harapan kita tidak sampai begitu,”
tandasnya.
Sementara itu, Adief yang
berusaha diwawancarai media tetap bungkam atas persoalan yang saat ini menimpa
dirinya.
“Sama pak Bupati saja lah,”
lalunya. (Tim)
0 comments :
Post a Comment