TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Bupati
Muharram menerima kedatangan 23 mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di Berau, Rabu (11/7/2018). Mahasiswa yang berasal dari Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini akan melakukan KKN di Batu Rajang dan Long
Kelud.
Dalam pertemuan singkat tersebut, Sugito selaku dosen pendamping dalam
program KKN ini menyampaikan bahwa kedatangan mereka untuk memperkenalkan diri
sekaligus meminta dukungan kepada Bupati Muharram dalam pelaksanaan KKN selama
dua bulan di Bumi Batiwakkal.
Ia pun mengatakan bahwa KKN yang dilakukan di Berau ini merupakan kali
kedua yang dilaksanakan. Dimana pada tahun 2017 lalu juga digelar KKN dengan
lokasi yang sama. Karena KKN yang dilakukan ini memiliki model berkelanjutan
hingga empat tahun.
“Jadi setiap tahunnya dilanjutkan terus program yang telah
dicapai di lokasi KKN ini. Target yang ingin kita adalah dalam bidang
pertanian, ekonomi dan pendidikan. Seperti di bidang ekonomi, kita ingin
menghidupkan ekonomi kreatif di masyarakat,” ujarnya.
Sementara Bupati Muharram menyampaikan bahwa mahasiswa yang mengikuti KKN
dapat memanfaatkan kegiatan ini guna menggali potensi diri. Karena saat ini
tidak sedikit lulusan sarjana yang kesulitan mendapat lapangan kerja. Dinamika
di tengah masyarakat, menurut Muharram merupakan realitas yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat dan dapat dilihat para mahasiswa melalui kegiatan KKN.
Menurutnya, dari kegiatan KKN, mahasiswa bisa mempelajari potensi apapun
yang bisa menjadi peluang masa depan. Generasi yang sukses, kata Muharram,
adalah generasi yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Kemudian ada dua hal
yang menjadi prioritas untuk dikembangkan, yaitu Informasi Teknologi (IT) dan
kemampuan bahasa.
“Dua hal ini menjadi kunci utama yang perlu kita pegang jika
ingin sukses di jaman saat ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, para mahasiswa diharapkan Muharram dapat membantu
pemerintah kampung dan masyarakat. Beberapa hal penting yang dapat dilakukan
selama KKN adalah membantu pemerintah kampung melakukan pendataan masyarakat
tidak mampu dan melakukan analisis kehidupan masyarakat di pedesaan. Sehingga
survei ini membantu sebagai data dasar bagi pemerintah dalam mengambil
kebijakan untuk membantu masyarakat tidak mampu.
Pemkab Berau ingin menuntaskan masalah kemiskinan di kampung melalui
alokasi dana kampung (ADK).
“Saya minta adik-adik mahasiswa bisa melakukan
survei dan analisis serta berdiskusi atau berdialog dengan warga yang termasuk
miskin untuk didata secara riil. Ini akan membantu mencarikan solusinya,”
jelasnya. (humas pemda berau)
0 comments :
Post a Comment