-->

Pelatihan Jurnalistik Warga (1) : Belajar Menulis dan Wawancara, Ciptakan Generasi Pencinta Literasi untuk Labanan Makmur Menuju Smart Village

Posted by marta on 17 October 2018


TELUK BAYUR, PORTALBERAU- Rabu pagi (17/10/18). Beruntung, cuaca hari ini sedang cerah-cerahnya. Tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Malahan, rasanya panas agak sedikit menyengat, sebab matahari begitu bersemangat menampakkan senyumnya di pagi-pagi yang masih sedikit buta, pukul 08.30 Wita.

Namun tampaknya, sengatan matahari yang juga terpantul lewat aspal jalanan menuju Balai Kantor Kampung Labanan Makmur, tidak sedikit pun mengendorkan urat semangat siswa-siswi SMAN 6 Labanan, Kecamatan Teluk Bayur, yang sejak dua hari lalu telah dibuatkan surat dispensasi dari sekolahnya untuk mengikuti kegiatan pelatihan jurnalistik warga.

Benar sekali. Pelatihan dasar jurnalistik yang mengusung tema ‘Menuju Kampung Smart Village dengan Kekuatan Literasi’ ini diadakan Pemerintah Kampung Labanan Makmur. Sebagai pesertanya, pelajar serta guru dan aparatur kampung setempat dilibatkan. Ada sekitar 35 peserta pelatihan yang didominasi dari kalangan pelajar.

Kali ini, balai Kantor Kampung Labanan Makmur, tidak begitu penuh kursi. Tapi, tanpa dikomando atau pun di aba-aba, semangat peserta yang rata-rata masih berusia belasan ini, memenuhi ruangan balai. Wajah mereka semua tertuju ke arah depan. Diantaranya ada yang diam-diam menatap dalam Endro S Effendi, salah satu wartawan senior sekaligus Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Kalimantan Timur (PWI Kaltim), yang diundang Pemerintah Kampung Labanan Makmur sebagai pembicara sekaligus pemateri dalam pelatihan itu. 


Tidak butuh lembaran foto kopian materi untuk dibagikan pada setiap peserta seperti di pelatihan-pelatihan serupa, Endro, sapaan akrab pria berkacamata ini, lebih memilih membuka kegiatan dengan sesi perkenalan yang terasa lebih santai dan membuat suasana jauh dari kata jenuh. Tentunya, sesi perkenalan ini ditemani dengan segelas teh hangat dan beberapa potong roti.

Usai sesi perkenalan yang tidak menyita banyak waktu itu, Endro mengajak peserta untuk meneriakkan kata-kata pembakar semangat. Seluruh peserta muda ini pun bak disulut api, meneriakkan kata sakti ‘selamat pagi, pagi, pagi, pagiiii’. Terdengar hingga ke beberapa ruangan di Kantor Kampung Labanan Makmur.

Perlahan tapi pasti, peserta kemudian diajak untuk mengenal dunia jurnalistik lewat beberapa gambar dan tulisan yang telah didesain Endro. Para peserta tak banyak melihat ke arah proyektor tempat gambar dan tulisan itu berrmunculan, namun lebih banyak mengarah pada sosok pemberi materi yang pandai membawa mereka masuk untuk mengenal dasar-dasar jurnalistik tanpa paksaan dari siapa pun.

“Mengenal Dunia Jurnalistik,” tiga kalimat pertama yang muncul di layar proyektor.
Apa itu jurnalistik? Apa saja yang termasuk dalam produk jurnalistik? Jenis-jenis bahasa jurnalistik, jenis-jenis berita, cara mengumpulkan data dengan teknik wawancara, hingga cara menuliskannya menjadi sebuah berita. Semua dikupas perlahan namun pasti. 

Awalnya, seluruh peserta diminta untuk menuliskan impian mereka masing-masing di secarik kertas. Ada yang ingin menjadi Polwan, Perawat, TNI, Guru, Designer, hingga pengusaha sukses. Semua mereka tuliskan dan kumpulkan pada pemateri.

Kemudian, Endro kembali memberi tugas yang mungkin bagi sebagian peserta agak sulit. Ya. Menulis. Tugas menulis pertama dimulai. Peserta diminta menulis tentang apa saja yang mereka pikirkan. Tentang apa saja yang terlintas di kepala mereka saat itu.
Setelah tugas menulis pertama selesai, peserta kembali diminta untuk menulis. Namun kali ini, menulis tentang makanan. Makanan apa saja yang mereka sedang pikirkan atau sukai. Beres. 

Tugas menulis selanjutnya, peserta sudah mulai menuliskan hasil dari wawancara mereka. Wawancara yang dilakukan pada masing-masing temannya. Mereka dibebaskan untuk menuliskan hasil wawancara dalam bentuk berita atau pun profil sang narasumbernya.
Hingga tugas menulis ketiga ini, tampak sekali peningkatan yang dialami para peserta dalam menulis. Mereka cepat menerima apa yang disampaikan pemateri. Mereka juga mengerti dimana letak kesalahan atau kekeliruan pada tulisan pertama dan kedua, hingga akhirnya di tulisan ketiga, hampir semua peserta menyelesaikannya dengan sangat baik untuk kalangan pemula.

Raut wajah bahagia begitu jelas menghias siapa saja yang namanya disebut untuk kemudian membacakan hasil karya terbaiknya. Riuh gemuruh tepuk tangan mengantar mereka kembali ke tempat duduk usai membacakan hasil karyanya. Tentu diiringi rasa bangga atau mungkin di dalam hatinya berkata “Ternyata aku punya bakat”.


Pelatihan jurnalistik pun ditutup dengan pembagian tugas untuk setiap kelompok. Tugas yang akan dilakukan pada pelatihan hari kedua, Kamis (18/10/18). Tak cuma itu, peserta juga dibekali tugas rumah untuk menulis artikel tentang apa saja yang mereka ketahui terkait Kampung Labanan Makmur, kampung mereka. Lalu, pelatihan dicukupkan dengan bersama-sama mengucap syukur atas kelancaran yang diberikan Tuhan hari ini.

Pelatihan jurnalistik warga yang dilaksanakan Pemerintah Kampung Labanan Makmur, ini akan berlangsung selama tiga hari, Rabu (17/10/18) hingga Jumat (19/10/18). 

Pelatihan tersebut merupakan inisiatif Pemerintah Kampung Labanan Makmur, yang ingin adanya generasi pencinta literasi di kampung mereka. Dengan kekuatan literasi, diharapkan dapat membawa kemajuan kampung dari berbagai sektornya.
Hal itu diungkapkan Kepala Kampung Labanan Makmur, Mupit Datusahlan, yang ditemui Portal Berau. 

“Kami ingin lahir generasi muda-mudi yang kreatif serta inovatif. Salah satunya melalui bidang jurnalistik ini. Karena dengan begitu, kampung ini setidaknya memiliki aset generasi pencinta literasi yang mampu menuangkan gagasan maupun informasi apa saja yang ada di kampungnya ke dalam bentuk tulisan,” ujar Mupit.

Selain itu, ia juga berharap melalui pelatihan jurnalistik kali ini, muda-mudi Kampung Labanan Makmur lebih melek informasi serta dapat menyalurkan bakat dan minat mereka dalam bidang kejurnalistikan.

“Tidak bisa dipungkiri, saat ini semua harus melek informasi. Dan ini bisa jadi salah satu jalan untuk terciptanya generasi melek informasi, cinta literasi, yang kemudian menggunakan keduanya untuk kemajuan kampung tercinta,” ucapnya penuh harap. (Tim/bersambung)

» Terimakasih telah membaca: Pelatihan Jurnalistik Warga (1) : Belajar Menulis dan Wawancara, Ciptakan Generasi Pencinta Literasi untuk Labanan Makmur Menuju Smart Village

Related Posts

Portal Berau Updated at: October 17, 2018

0 comments :

Post a Comment